Staycation di Sumber Alam Garut
foto: Raisan Al Farisi |
Penginapan ini luas banget, mungkin luasnya sama dengan luas satu kampung kecil. Kamar-kamarnya terbuat dari kayu dan beratap ijuk.
Kami pilih kamar di pinggir danau buatan. Beberapa kamarnya memang dibangun di atas beberapa danau buatan yang isinya ikan-ikan emas kecil dan tanaman eceng gondok.
Kamarnya cukup sederhana, tapi di kamar mandinya tersedia bathtub cukup besar dengan fasilitas air hangat. Walaupun depan kamar diberi pagar karena menghadap langsung ke danau, tapi anak-anak tetap harus diawasi karena danaunya cukup dalam juga.
Kami juga bisa jalan-jalan di jalan setapak yang dibangun di tengah danau. Untuk yang suka foto-foto, tempat ini cukup instagramable.
foto: Raisan Al Farisi |
Ada tiga kolam renang, dua kolam renang anak dan satu kolam renang dewasa. Kita pilih kolam renang anak yang agak besar. Di dalamnya ada perosotan dan ember tumpah, yang disenangi Rainier.
Yea, anak-anak kalau sudah ketemu air, pasti susah berhenti. Untungnya air di kolam ini agak hangat, jadi gak masalah berlama-lama.
Popi, yang ulang tahun, pilih berenang di kolam untuk orang dewasa. Gak ada anak-anak yang mau ikut karena kolam itu diisi air dingin. Brrr..
foto: Raisan Al Farisi |
Saya selalu senang menikmati sensasi kulit mati di kaki dimakan ikan garra rufa. Walaupun awalnya geli, tapi lama-lama enak, serasa dipijit.
Sayangnya anak-anak gak suka lihat ibunya 'dimakanin' ikan. Emica menjerit-jerit, Rainier pasang wajah khawatir. Akhirnya saya gak bisa berlama-lama di sini. Bye ikan.
foto: Raisan Al Farisi |
Rainier dan Emica sudah mulai terbiasa dengan konsep staycation. Mereka gak rewel atau merengek untuk pulang ke rumah. Saya bersyukur Emica bisa jadi sahabat yang selalu menemani Rainier, begitu pula sebaliknya.
foto: Raisan Al Farisi |
Comments
Post a Comment