Posts

Showing posts from July, 2025

Selamat Sekolah, Emica!

Image
foto: Raisan Al Farisi Emica. Anak. Bungsuku. Sudah. Sekolah. Akhirnya, untuk pertama kalinya ninggalin Mica sendirian di luar rumah, tanpa Popi, Momi, teteh, dan pengasuhnya. Rasanya? Takjub! Mengingat betapa teguhnya pendirian Mica untuk gak sekolah waktu umur 4 tahun, dan melihat sekarang hatinya sudah luluh untuk melangkahkan kaki mungilnya ke dunia luar sendirian, rasanya kayak campur aduk di dada. Buat Mica yang mungkin gak suka dengan dunia baru, mau mencoba sekolah adalah sebuah prestasi. Mica jadi tau kalau di luar ada banyak hal yang belum dia eksplor, ada banyak orang yang belum dia temui, dan ada banyak tempat yang belum dia datangi. Untuk mencapai itu, ada keberanian yang harus keluar dari hati kecilnya. Suatu hari di usia 4 tahun, Mica akhirnya mengiyakan untuk sekolah setelah ratusan kali diberi pengertian. Awalnya, tentu saja menolak. Bahkan sampai menangis. Mungkin di pikirannya, dunia luar itu sebegitu menakutkan (kalau udah dewasa sih iya). Sebagai persiapan, saya su...

5 Tahun Emica Anakku

Image
foto: Raisan Al Farisi Sudah tidak lagi balita, tapi tetap jadi anak bayi bagi momi. Mica tumbuh jadi anak yang super bawel, yang sudah bisa mengemukakan pendapatnya, berdebat, protes, sesuatu yang saya gak bisa lakukan di waktu kecil dulu sebagai anak kedua. Meski begitu, di luar rumah, Mica cenderung intovert mirip emaknya, terlebih di lingkungan baru. Inilah alasan terbesar Mica belum sekolah di usia 4 tahun seperti tetehnya. Mica sudah direncanakan untuk sekolah TK tahun ini. Itupun hasil susah payah merayu karena dia keukeuh tidak mau sekolah karena takut dengan orang baru.

Hampir setiap hari kami afirmasi kalau sekolah itu menyenangkan, tentunya dengan menjadikan tetehnya sebagai contoh. Di suatu malam, sambil berlinang air mata, Mica akhirnya setuju untuk sekolah saat usianya 5 tahun. Entah kenapa anak ini memang suka overthinking, khawatir berlebih akan sesuatu yang belum tentu terjadi, misalnya kayak… takut kalau ibu guru di sekolah galak. Padahal kalau di lingkungan yang sud...

7 Tahun Rainier Anakku

Image
foto: Raisan Al Farisi Walaupun masuk SD di usia cukup muda, Rai tampaknya sangat menikmati sekolah. Jadwalnya kadang cukup padat juga, bisa pulang sekolah sampai jam 4 sore. Alhamdulillah di sekolah, Rai dapat habit yang sangat positif. Setelah masuk SD, Rai hampir selalu shalat lima 5 waktu setiap hari, dan tetap shalat meski sendirian. Di rumah, kami memang selalu membiasakan shalat berjemaah. Di sekolah juga Rai terhitung mudah punya teman, sampai punya bestie lagi. Di rumah pun sama, Rai gak hanya jadi kakak untuk adiknya, Mica, tapi juga untuk tetangga-tetangga yang sering main. Meski begitu, anak manis ini juga masih sering mengeluarkan emosi yang meledak-ledak, yang obatnya hanya pelukan ibu. Kadang dalam kondisi capek dan mumet, saya kesulitan untuk langsung peluk Rai saat marah. Kami tetap harus mendinginkan kepala masing-masing untuk bisa berpelukan lagi. Sebagai ibu, saya memang harusnya menurunkan spaneng. Apalagi Rai beberapa kali mengungkapkan perasaan ketidaksukaannya j...

Birthdaycation Mulberry Hill

Image
foto: Raisan Al Farisi Perlu waktu berminggu-minggu buat nyari tempat yang asyik buat ngerayain ulang tahun anak-anak. Waktunya pun mepet karena Popi Raisan harus stand by ngeliput pembukaan Piala Presiden 2025 di Stadion Si Jalak Harupat.  Akhirnya ditentukanlah hari Jumat-Sabtu, 4-6 Juli, di Lembang. Kami pilih yang deket-deket dulu karena masih trauma sekeluarga sakit waktu pulang kemping akhir tahun kemarin. Jumat ini kami sengaja jalan dari pagi, lewat Jalan Setiabudi trus masuk ke kampus UPI cuma buat nostalgia setitik. Suasananya masih sama, asri, dan gak ada sepeda motor lalu lalang. Cuma ada beberapa bangunan yang tampak baru dan gak familiar. Sayangnya jalan yang berada di antara FPBS dan FEB --yang kemungkinan jadi tempat pertemuan pertama antara saya dan Raisan-- lagi diperbaiki. Dari sini kami melanjutkan perjalanan ke Lembang, lalu ke perkebunan teh Subang, dan melepas penat dengan makan mie rebus dan ketan bakar di pinggir jalan sambil ditemani gerombolan monyet ekor...