 |
foto: Irfan Al-Faritsi |
Awal September tahun ini diawali dengan flu berat yang bikin suara saya berubah karena mindeng parah. Tanggal 2, kang Arif Budianto, senior kerja saya di kantor tiba-tiba nawarin buat jadi moderator di acara Jabar Media Summit 2025, yang digelar 11 September.
Entah kerasukan apa, saya langsung mengiyakan, karena sebagai people pleaser, saya suka kesulitan menolak :(
Beberapa hari kemudian baru saya sadar, lha saya kan lagi sakit, dan acara ini acara besar yang didatangi banyak orang penting, bukan cuap-cuap di depan kamera kayak host podcast biasanya. Kenapa gak saya tolak :((
Ada pergolakan batin antara senang karena jadi perempuan satu-satunya yang dipercaya sebagai moderator dan ragu karena ini momen pertama dan takut malah jadi ambyar.
Dan yang paling GONG adalah, ternyata dalam acara ini saya juga didaulat jadi seksi acara. Bayangin SEKSI ACARA yang pastinya super riweuh. Padahal saya paling gak bisa kalau 'tampil' tanpa persiapan matang, jadi kalau jadi seksi acara juga gimana saya mau bersiap dengan matang :(((
Akhirnya saya curi-curi waktu untuk memahami materi saat lagi ada di motor mang ojol, di kamar mandi, bahkan di tempat tidur :((((
Hal ter-GONG lainnya adalah... suami saya harus pergi ke Jakarta tepat di H-1 dan hari H acara Jabar Media Summit. Terpaksa harus minta tolong ibu asuhnya anak-anak untuk stay di rumah sampai malam selama dua hari untuk nemenin Rai Mica. Trims ibuu.
Di acara ini, saya bakal jadi moderator di sesi 2 dengan tema 'Penggunaan AI untuk mendukung kerja media lokal', bersama Mas Pujo Laksono VP Data & AI Kazee Indonesia, Mas Taufiq Herbawono Manager Manajement Informasi dan Berita Bio Farma, dan Kang Asep Saefullah Media Development Specialist Suara.com.
Alhamdulillah di hari-H flu saya sudah semakin membaik, tapi suara masih gak enak didengar. Berharap juga di sepanjang acara ini saya gak sakit kepala karena entah kenapa beberapa hari kemarin kepala berat banget.
Saya sudah stand by di venue sejak jam 7 pagi, berkutat dengan laptop di meja operator untuk nyiapin materi pembicara yang akan ditampilkan di layar utama. Saya juga harus print CV pembicara yang akan dibacakan MC dan para moderator. Ada sekitar 14 pembicara dan 5 sesi diskusi yang harus saya handle. Lumayan juga.
Setengah hari ini saya sama sekali gak tenang karena belum dapet giliran tampil. Alhamdulillah di sesi 2, walaupun waktunya sempit karena udah masuk waktu makan siang, acara berjalan lancar dengan pembicara yang insightful semua. Keren.
Saya sebagai moderator perempuan pun ngerasa dihargai, mereka memanggil nama dan semuanya soft spoken. Walaupun suara masih aneh, alhamdulillah pengalaman pertama ini mengesankan.
 |
foto: Irfan Al-Faritsi
|
 |
foto: Irfan Al-Faritsi |
Setelah ini selanjutnya saya lebih rileks, gak setegang tadi, karena tinggal fokus sama materi di sesi-sesi berikutnya. Dan ternyata gak sakit kepala juga, meski badan capek dan ngantuk banget.
Secara khusus saya mau berterima kasih ke kang Arif karena sudah percaya dan memberikan kepercayaan kepada saya untuk bisa ikut berkontribusi dalam acara besar ini. Ini bukan pertama kalinya kang Arif ngasih pengalaman baru, yang bikin saya semangat untuk terus upgrade diri.
Terima kasih juga untuk Mas Pujo, Mas Taufiq, dan Kang Asep yang sudah hadir dan memberikan materi berdaging bersama saya.
Terima kasih juga untuk bos besar Pak Ruddy Soekarno yang memperhatikan panitia hingga detail, bahkan menemani kami beres-beres hingga akhir, menelepon sopir untuk mengantar kami, dan memastikan kami pulang dengan aman dan selamat dengan mobil kantor. Padahal beliau bisa banget pulang duluan. Terharu.
Terima kasih juga untuk Pak Andres Fatubun, yang sebenernya gak masuk kepengurusan panitia karena jadi pembicara di sesi 3, tapi malah jadi satu-satunya yang stand by bantuin kami, panitia cewek-cewek, yang dateng ke venue dengan dua mobil penuh barang.
Terima kasih juga untuk Teh Marsha yang sudah handle kerjaan saya memastikan kedatangan dan honorarium pembicara. Karena seksi acara hanya ada dua, jujur aja saya sedikit keteteran.
Dan untuk semua panitia, terutama adik-adik saya Jinan, Gita, Dina, Eneng, terima kasih sudah saling menyokong, saling bantu, saling menguatkan. Walaupun kita sedikitan, tapi sangat solid dan untungnya tak ada yang menyebalkan. Hihi.
See you di Jabar Media Summit tahun depan! (kalau ada)
 |
foto: Kavin Faza |
Comments
Post a Comment