The Revenant: Pembalasan Dendam Sang Ayah
dok: istimewa |
The Revenant
Press Screening 29 Januari 2016, Plaza Indonesia. Diterbitkan Harian Republika pada 10 Februari 2016.
Sutradara: Alejandro G. Innaritu
Pemain: Leonardo DiCaprio, Tom Hardy, Domhall Gleeson, Will Poulter, Forrest Goodluck
Terinspirasi dari peristiwa nyata, The Revenant
memberikan sebuah cerita epik mengenai kehidupan di perbatasan Amerika.
Film
ini ditulis dan disutradarai langsung oleh Alejandro G. Inarritu, pemenang Oscar dalam
film Birdman pada 2015 lalu.
The Revenant mengisahkan jalan hidup seorang eksplorer
legendaris di Amerika, Hugh Glass. Mitologi Glass dimulai pada 1823, ketika ia
bergabung ke dalam dunia perdagangan bulu.
Saat itu bulu menjadi komoditi utama
yang mendorong perekonomian Amerika.
Di masa itu, manusia masih menganut hukum alam, siapa
yang kuat dialah yang berkuasa sehingga seringkali terjadi persaingan sengit
dan pertempuran berdarah yang dilakukan antarsuku untuk mempertahankan
wilayahnya.
Glass sebelumnya telah menjadi korban
pertempuran antarsuku. Istrinya yang berasal dari suku Pawnee tewas dalam
sebuah serangan. Lalu Glass memutuskan untuk membawa Hawk, anak semata
wayangnya untuk ikut bergabung dengan kawanan pedagang bulu.
Suatu ketika, saat sedang berburu bulu berang-berang,
Glass dan kelompoknya yang dipimpin Kapten William Henry Ashley diserang
kawanan suku Arikara (Ree) yang membunuh dengan membabi buta. Suku Ree memaksa
Glass dan kelompoknya pergi dari wilayah itu, dan mengambil lusinan bulu
berang-berang yang tertinggal.
Glass dan Kapten Henry kehilangan banyak anggota
pasukan. Puluhan orang terbunuh sehingga mereka terpaksa pulang dan meminta bantuan.
Dalam perjalanan pulang, di Dakota Selatan dekat tepi
Sungai Missouri, insiden terbesar dalam hidup Glass terjadi. Glass diserang
dengan brutal oleh seekor induk beruang grizzly.
Sang beruang mencoba menggigit
Glass namun saat itu Glass memakai baju yang cukup tebal sehingga predator
mematikan itu terus mencakar dan menyayat hampir seluruh kulit tubuhnya. Tak hanya
itu, pertempuran dengan beruang juga membuat lehernya sobek dan kakinya patah.
Di tengah ketidakberdayaan, ia mencoba melawan dengan
menusuk induk beruang itu dengan menggunakan pisau. Hewan buas tersebut menyerah dan akhirnya
mati.
Glass yang ditemukan sekarat oleh kawan-kawannya,
langsung mendapatkan pertolongan pertama. Nahas bagi Glass, kelompoknya kemudian memutuskan untuk meninggalkan dia karena dianggap menyulitkan perjalanan
pulang.
Glass ditinggal bersama anaknya, Hawk, dan dua rekannya Bridger dan
Fitzgerald.
Kehidupan Glass mulai berubah, ia yang dikenal sebagai
pemburu andal harus rela melihat anaknya dibunuh oleh Fitzgerald tanpa mampu
berbuat apa-apa. Dalam cuaca yang sangat dingin dan kondisi tubuh sekarat,
Glass akhirnya benar-benar ditinggal sendirian.
Meski hampir mati, Glass menolak untuk menyerah.
Kesulitan demi kesulitan ia hadapi sendiri, mulai dari terbawa arus sungai saat
menghindari serangan suku Ree, hingga tidur di dalam bangkai kuda untuk
menghangatkan tubuh.
Didorong rasa cintanya akan mendiang istri dan rasa
kehilangan setelah Hawk tewas, ia rela melakukan perjalanan 200 mil menuju
barat. Tujuannya untuk pulang kini bukan lagi demi perdagangan bulu, ia ingin
mencari Fitzgerald demi membalas dendam atas kematian Hawk.
Hugh Glass telah menjadi ‘the revenant’, manusia yang
bangkit dari kematian.
Glass diperankan dengan memukau oleh aktor pemenang
Golden Globe, Leonardo DiCaprio. Meski telah 27 tahun berkecimpung di industri perfilman
Hollywood dengan lusinan film, menjadi Hugh Glass dalam The Revenant merupakan
tantangan tersendiri baginya.
Saat pengambilan gambar, Leo harus bekerja dalam
kondisi yang ekstrem. Bukan hanya karena cuaca yang buruk, ia juga harus mempelajari
dan menggunakan bahasa asli suku Indian Amerika dalam beberapa dialognya.
Leo berhasil menggabungkan dirinya dengan karakter
Hugh Glass, seorang pria kuat yang kotor, kesakitan, dan kelaparan.
Tanpa
banyak menggunakan stuntman, Leo memerankan sendiri beberapa adegan, seperti
dikubur di bawah salju, bertelanjang badan dalam suhu minus lima derajat
cecius, dan bahkan terjun dari sungai.
Karakter kuat lainnya dalam film ini adalah Fitzgerald
yang diperankan aktor Tom Hardy. Hardy mampu merepresentasikan tokoh Fitzgerald
yang licik dan mengorientasikan seluruh hidupnya untuk uang.
Petualangan Glass dikolaborasikan dengan setting abad
ke-19, saat Amerika belum memetakan wilayah perbatasannya. Pengambilan gambar
dilakukan di padang salju Yellowstone dan sungai Missouri, serta hutan
belantara Kanada dan Argentina, dengan suhu cuaca musim dingin mencapai minus
27 derajat celcius.
Mendaulat Emmanuel
Lubezki, pemenang Oscar dalam film Birdman dan Gravity,
sebagai cinematografer, detail pengambilan gambar dalam film ini tidak
perlu diragukan lagi.
Lubezki dikenal dengan keahlian teknik kamera outdoor
yang bisa menangkap lansekap padang salju dan hutan belantara.
Sang sutradara, Inarritu,
juga dengan jelas mengungkap kronologi perjalanan Glass yang bertahan hidup dengan
tubuh hampir membusuk. Hanya, adegan pembantaian yang dilakukan suku Ree
dan penyerangan beruang grizzly diperlihatkan terlalu detail.
Banyak angle
kamera close-up saat menunjukkan adegan per adegan, sehingga menimbulkan kesan
menakutkan.
Sisi lain dari cerita ini adalah, ketika tokoh utama
menunjukkan cintanya yang begitu besar kepada anak kandungnya. Kisah cinta ayah
dan anak terjalin tulus memberi warna pada tema ‘balas dendam’ yang diangkat.
Sejak dua abad lalu, kisah hidup Hugh Glass telah
menjadi kisah rakyat yang menakjubkan di Amerika Serikat. Glass lahir di Philadelphia
pada 1773 dan menghabiskan hidupnya di laut sebagai bajak laut.
Dia bergabung
dengan Kapten Henry pada usia 30-an untuk menjelajahi sungai Missouri dalam
perdagangan bulu.
Kisah Glass juga telah dijadikan novel oleh penulis
Michael Punke pada 2002 dengan judul The Revenant: A Novel of Revenge.
Press Screening 29 Januari 2016, Plaza Indonesia. Diterbitkan Harian Republika pada 10 Februari 2016.
sumber: epaper.republika.co.id |
Sejujurnya gw sbg fans Dicaprio agak bosen liat dia dgn peran grim...depress mulu (well, Wolf of Wall Street tempo hari lumayan beda),, tapi semoga akting 'grim' dia disini bisa menang Oscar !
ReplyDelete