The Revenant: Pembalasan Dendam Sang Ayah

dok: istimewa
The Revenant
Sutradara: Alejandro G. Innaritu
Pemain: Leonardo DiCaprio, Tom Hardy, Domhall Gleeson, Will Poulter, Forrest Goodluck


Terinspirasi dari peristiwa nyata, The Revenant memberikan sebuah cerita epik mengenai kehidupan di perbatasan Amerika.

Film ini ditulis dan disutradarai langsung oleh Alejandro G. Inarritu, pemenang Oscar dalam film Birdman pada 2015 lalu.

The Revenant mengisahkan jalan hidup seorang eksplorer legendaris di Amerika, Hugh Glass. Mitologi Glass dimulai pada 1823, ketika ia bergabung ke dalam dunia perdagangan bulu.

Saat itu bulu menjadi komoditi utama yang mendorong perekonomian Amerika.

Di masa itu, manusia masih menganut hukum alam, siapa yang kuat dialah yang berkuasa sehingga seringkali terjadi persaingan sengit dan pertempuran berdarah yang dilakukan antarsuku untuk mempertahankan wilayahnya. 

Glass sebelumnya telah menjadi korban pertempuran antarsuku. Istrinya yang berasal dari suku Pawnee tewas dalam sebuah serangan. Lalu Glass memutuskan untuk membawa Hawk, anak semata wayangnya untuk ikut bergabung dengan kawanan pedagang bulu.

Suatu ketika, saat sedang berburu bulu berang-berang, Glass dan kelompoknya yang dipimpin Kapten William Henry Ashley diserang kawanan suku Arikara (Ree) yang membunuh dengan membabi buta. Suku Ree memaksa Glass dan kelompoknya pergi dari wilayah itu, dan mengambil lusinan bulu berang-berang yang tertinggal. 

Glass dan Kapten Henry kehilangan banyak anggota pasukan. Puluhan orang terbunuh sehingga mereka terpaksa pulang dan meminta bantuan.

Dalam perjalanan pulang, di Dakota Selatan dekat tepi Sungai Missouri, insiden terbesar dalam hidup Glass terjadi. Glass diserang dengan brutal oleh seekor induk beruang grizzly.

Sang beruang mencoba menggigit Glass namun saat itu Glass memakai baju yang cukup tebal sehingga predator mematikan itu terus mencakar dan menyayat hampir seluruh kulit tubuhnya. Tak hanya itu, pertempuran dengan beruang juga membuat lehernya sobek dan kakinya patah.

Di tengah ketidakberdayaan, ia mencoba melawan dengan menusuk induk beruang itu dengan menggunakan pisau. Hewan buas tersebut menyerah dan akhirnya mati.

Glass yang ditemukan sekarat oleh kawan-kawannya, langsung mendapatkan pertolongan pertama. Nahas bagi Glass, kelompoknya kemudian memutuskan untuk meninggalkan dia karena dianggap menyulitkan perjalanan pulang.

Glass ditinggal bersama anaknya, Hawk, dan dua rekannya Bridger dan Fitzgerald.

Kehidupan Glass mulai berubah, ia yang dikenal sebagai pemburu andal harus rela melihat anaknya dibunuh oleh Fitzgerald tanpa mampu berbuat apa-apa. Dalam cuaca yang sangat dingin dan kondisi tubuh sekarat, Glass akhirnya benar-benar ditinggal sendirian.

Meski hampir mati, Glass menolak untuk menyerah. Kesulitan demi kesulitan ia hadapi sendiri, mulai dari terbawa arus sungai saat menghindari serangan suku Ree, hingga tidur di dalam bangkai kuda untuk menghangatkan tubuh.

Didorong rasa cintanya akan mendiang istri dan rasa kehilangan setelah Hawk tewas, ia rela melakukan perjalanan 200 mil menuju barat. Tujuannya untuk pulang kini bukan lagi demi perdagangan bulu, ia ingin mencari Fitzgerald demi membalas dendam atas kematian Hawk.

Hugh Glass telah menjadi ‘the revenant’, manusia yang bangkit dari kematian.

Glass diperankan dengan memukau oleh aktor pemenang Golden Globe, Leonardo DiCaprio. Meski telah 27 tahun berkecimpung di industri perfilman Hollywood dengan lusinan film, menjadi Hugh Glass dalam The Revenant merupakan tantangan tersendiri baginya.

Saat pengambilan gambar, Leo harus bekerja dalam kondisi yang ekstrem. Bukan hanya karena cuaca yang buruk, ia juga harus mempelajari dan menggunakan bahasa asli suku Indian Amerika dalam beberapa dialognya.

Leo berhasil menggabungkan dirinya dengan karakter Hugh Glass, seorang pria kuat yang kotor, kesakitan, dan kelaparan.

Tanpa banyak menggunakan stuntman, Leo memerankan sendiri beberapa adegan, seperti dikubur di bawah salju, bertelanjang badan dalam suhu minus lima derajat cecius, dan bahkan terjun dari sungai.

Karakter kuat lainnya dalam film ini adalah Fitzgerald yang diperankan aktor Tom Hardy. Hardy mampu merepresentasikan tokoh Fitzgerald yang licik dan mengorientasikan seluruh hidupnya untuk uang.

Petualangan Glass dikolaborasikan dengan setting abad ke-19, saat Amerika belum memetakan wilayah perbatasannya. Pengambilan gambar dilakukan di padang salju Yellowstone dan sungai Missouri, serta hutan belantara Kanada dan Argentina, dengan suhu cuaca musim dingin mencapai minus 27 derajat celcius.

Mendaulat Emmanuel Lubezki, pemenang Oscar dalam film Birdman dan Gravity, sebagai cinematografer, detail pengambilan gambar dalam film ini tidak perlu diragukan lagi.

Lubezki dikenal dengan keahlian teknik kamera outdoor yang bisa menangkap lansekap padang salju dan hutan belantara.

Sang sutradara,  Inarritu, juga dengan jelas mengungkap kronologi perjalanan Glass yang bertahan hidup dengan tubuh hampir membusuk. Hanya, adegan pembantaian yang dilakukan suku Ree dan penyerangan beruang grizzly diperlihatkan terlalu detail.

Banyak angle kamera close-up saat menunjukkan adegan per adegan, sehingga menimbulkan kesan menakutkan.

Sisi lain dari cerita ini adalah, ketika tokoh utama menunjukkan cintanya yang begitu besar kepada anak kandungnya. Kisah cinta ayah dan anak terjalin tulus memberi warna pada tema ‘balas dendam’ yang diangkat.

Sejak dua abad lalu, kisah hidup Hugh Glass telah menjadi kisah rakyat yang menakjubkan di Amerika Serikat. Glass lahir di Philadelphia pada 1773 dan menghabiskan hidupnya di laut sebagai bajak laut.

Dia bergabung dengan Kapten Henry pada usia 30-an untuk menjelajahi sungai Missouri dalam perdagangan bulu.

Kisah Glass juga telah dijadikan novel oleh penulis Michael Punke pada 2002 dengan judul The Revenant: A Novel of Revenge.  


Press Screening 29 Januari 2016, Plaza Indonesia. Diterbitkan Harian Republika pada 10 Februari 2016.

sumber: epaper.republika.co.id

Comments

  1. Sejujurnya gw sbg fans Dicaprio agak bosen liat dia dgn peran grim...depress mulu (well, Wolf of Wall Street tempo hari lumayan beda),, tapi semoga akting 'grim' dia disini bisa menang Oscar !

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

"Karma Dalem Boncel"

Kerajian Tangan Tas Sedotan

KICKFEST 2012