Curug Cigangsa yang Kering Meranggas
foto: Raisan Al Farisi |
foto: Raisan Al Farisi |
Saya
mampir sebentar ke Curug Cigangsa dalam perjalanan pulang dari Ujung Genteng.
Curug (air terjun) ini diduga fenomenal
karena air terjunnya bertingkat.
Tempatnya gak terlalu jauh dari pantai,
sekitar 20 menit perjalanan. Meski hari itu panas banget, saya tetep semangat, mumpung lagi di Sukabumi.
Sesampainya di sana, ternyata keadaan lagi
kering banget. Air sungai sedikit, tanah-tanah retak, dan sawah kosong.
Sekarang emang lagi musim panas dan udah lama gak hujan.
Dari tempat parkir motor, kita jalan kaki ke curugnya, gak terlalu jauh. Dan jreeeng, curugnya juga
kering, debit airnya sedikit, jadi kita bisa jalan-jalan di antara curug satu
dan curug dua yang ada di bawahnya.
Sejauh ini, setelah beberapa kali saya menyambangi curug, Cigangsa jadi curug paling unik.
Bentuknya melebar dan airnya jatuh di antara bebatuan, ada palung juga yang
lumayan dalem dan serem.
Saat-saat kering gini justru bebatuannya keliatan
jelas, warna hijau cokelat. Mungkin kalau lagi banyak airnya, semua bebatuan di
sini penuh air jadi gak begitu keliatan.
Karena sulit dapet akses ke air terjun kedua
di bawahnya, saya ngabisin waktu di atas buat
foto-foto. Setelah itu saya mampir
salat di masjid terdekat dan pulang.
Hem, kalau ada kesempatan lain, mungkin
kita bisa liat curug Cigangsa yang penuh dengan air. Begitupun dengan sawah,
sungai, dan tanahnya.
Sampai jumpa Cigangsa~
foto: Raisan Al Farisi |
Comments
Post a Comment