Rainier dan Tenaganya

foto: Raisan Al Farisi

Don't judge a book by its cover. Meski Rai di luar terlihat ringkih, pendiam, pemalu, saya bocorkan kalau kelakuan aslinya di rumah mirip-mirip kincir tertiup angin alias gak mau diem.


Makannya yang banyak sepadan sama tenaga yang dikeluarin, mulai dari lari, terguling, loncat, sampai manjat. Rasanya mustahil untuk Rai diam diri di rumah karena selalu ada tenaga yang harus disalurkan ke dalam aktivitas fisik. Kalau lagi pengen ke luar rumah, kami ajak dia ke playground, main sepeda, atau jalan-jalan ke alam.


Meski badannya lebih tinggi di antara teman-teman seusianya, Rai agak sulit naik berat badan. Mungkin salah satunya karena anak ini memang sangat dibatasi mengonsumsi yang manis-manis.


Selama beberapa bulan terakhir, saya bikin program naik berat badan khusus buat Rai dengan ngasih makanan dobel protein hewani per porsinya plus susu full cream. Dari data pemeriksaan kesehatan di sekolah, Rai berhasil naik status dari 'kurus' ke 'normal'.


Di usianya yang kelima, Rai mulai mengalami copot gigi bungsu. Gigi pertama yang copot adalah gigi seri bagian bawah. Gigi ini empat tahun lalu pernah jadi kebahagiaan buat saya dan Popi Rai karena jadi gigi pertama yang tumbuh di gusi Rainier bayi.


Tahun ini Rai sudah mantap untuk masuk SD. Dari segi kematangan emosi dan keterampilan sosial, saya sudah bisa menyatakan Rai siap. Dari segi kemampuan calistung juga sudah baik, terutama membaca.


Enggak hanya mengajari Rai membaca di rumah, saya juga menyetok banyak buku bacaan. Dan karena sudah bisa membaca, Rai tinggal mematangkan pemahamannya akan buku yang dibaca. 


Semoga Momi bisa terus ngasih dukungan dalam bentuk apapun untuk Rai. Semoga Allah selalu mudahkan jalan Rai selama masih ada dalam koridor-Nya.


Selamat ulang tahun Rainier ~




Comments

Popular posts from this blog

"Karma Dalem Boncel"

Kerajian Tangan Tas Sedotan

KICKFEST 2012