Secuil Kain Itu Kami Anggap Pakaian Layak

Rok mini/hotpants dan segala jenis pakaian bawahan yang sering dipakai oleh perempuan memiliki bentuk yang sederhana, karena segala sesuatu yang mini pasti hanya terdiri dari secuil kain. Seiring dengan derasnya pengaruh musik K-POP, semakin hari pakaian tersebut semakin digandrungi oleh remaja-remaja putri di Indonesia. Gaul, katanya. Perempuan pemakai rok mini/hotpants sudah dianggap sebagai pemandangan yang biasa bagi kebanyakan orang yang tinggal di kota, mereka bilang lumrah.

source: 9GAG
Kemarin banyak kita temukan berita tentang pemerkosaan. Korbannya siapa lagi jika bukan perempuan, entah itu mahasiswa, pelajar, bahkan anak kecil. Nah, dari situ muncullah isu-isu pelarangan pemakaian rok mini di Indonesia. Mungkin hal ini dimulai dari isu pelarangan pemakaian rok mini di DPR, atas usul bapak Marzuki Alie. Katanya sih demi kesopanan dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Hal tersebut jelas menjadi kontroversi antara perempuan-perempuan yang berada dipihak yang setuju dan tidak setuju. Mereka yang tidak setuju kebanyakan adalah aktivis perempuan yang (ceritanya) membela hak-hak perempuan, membela kesetaraan jantina (gender), dengan dalih kalau cara berpakaian perempuan itu tidak perlu diatur, biarlah perempuan berpakaian sesuai dengan keinginan dan seleranya, (padahal dalam Islam perempuan sudah jelas diatur cara berpakaiannya, karena itulah salah satu cara menjaga kehormatan dan martabat perempuan). Para perempuan yang kontra dengan pelarangan pemakaian rok mini  tersebut juga mengutarakan bahwa kasus pemerkosaan yang sering terjadi bukan disebabkan oleh bagaimana cara perempuan berpakaian, tapi karena bejadnya moral laki-laki. Pemerintah yang mengeluarkan larangan tersebut berarti tidak melindungi pihak perempuan dari jahatnya pemerkosaan, namun malah menjadikan perempuan sebagai tersangka: "Karena kamu pakai rok mini, jadi kamu diperkosa. Makanya jangan pakai rok mini lagi," seperti itu kira-kira.

Sebenarnya rok mini memang merupakan salah satu faktor penyebab pemerkosaan. Karena itu, bukankah sebagai perempuan, sebagai pihak yang selalu menjadi korban pelecehan, kita wajib memerangi tindak kejahatan asusila se-sepele apapun penyebabnya? Salah gak sih jika perempuan lebih milih berpakaian tertutup, daripada harus memakai rok mini? Selain sopan, juga terhindar dari pikiran kotor para lelaki hidung belang.

Mereka, para aktivis perempuan, berjuang membawa hak-hak perempuan, memperjuangan secuil kain yang (hanya) dapat menutup sebagian tubuh-tubuh mereka, bukan kain yang dapat melindungi mereka dari terik matahari dan hujan ataupun melindungi kehormatan mereka, semua itu dilakukan atas nama keindahan, kecantikan, dan kebebasan berpakaian. Lalu bagaimana dengan: "Cantik yang sebenarnya itu berasal dari dalam hati", yang sering mereka elu-elukan? Jika rok mini susah payah diperjuangkan, lalu cantik itu  sebenarnya berasal dari mana? dari rok mini kah? atau hati? Jika sudah terjadi tindak asusila karena secuil kain tersebut, lalu apalagi yang dapat mereka perjuangkan dibawah bendera "kebebasan berpakaian bagi perempuan"?

Mari perjuangkan hak-hak dan kehormatan perempuan, bukan memperjuangkan hak-hak untuk memakai rok mini.

Selamat Hari Kartini,
21 April 2013

Comments

Popular posts from this blog

Kerajian Tangan Tas Sedotan

Main di Kebun Teh Puncak

"Karma Dalem Boncel"