Posts

Showing posts from January, 2013

Three Unsuspected Things

Image
I overslept until 8 a.m. this morning. I felt very dizzy and heard message ringtone from my mobile phone, I couldn't even open my eyes widely. Then I saw eight messages that brought me to my happiness today. I visited Ms.Ernie's room (my Historical Linguistics lecturer) and received this below. Ms.Ernie also let me see my final score: A --alhamdulillah :) My best Histling final assignment and final paper score^^ I took a TOEFL (PTESOL) test on Monday, 28 January 2013 ago, and today I took the result of the test to the Language Center of UPI. I need to pass 500 points as requirement for submitting research proposal. And as the result I got 527 points --alhamdulillah :) my PTESOL test result 1 p.m. I fell a sleep again then suddenly my father called me. He said that I have to check a fax in my department. Oh God, I'm accepted as a job trainer in PT. Yudhistira Ghalia Indonesia, as English book editor --alhamdulillah :) accepting letter January 2013 wa

A Light Short Story: Cinta Pada Pandangan Pertama Itu ... (3)

Dia Danish, bukan Valle. Eno termenung sendiri di sebuah cafĂ© tempat di mana ia dan Valle dulu biasa menghabiskan malam minggu berdua. Valle sangat suka menu special cafĂ© tersebut, baby bread super choco.  Sedangkan Danish baru saja pergi dan marah karena Eno tiba-tiba memberinya kejutan menu tersebut. Danish sangat benci coklat, dan Eno selalu menyamakan ia dengan Valle. Di kejauhan ia melihat sosok Valle dengan seorang laki-laki, laki-laki itu terlihat gagah dengan sedikit cambang di wajahnya. Mereka tertawa bahagia. Ini pasti halusinasi, lalu ia pergi meninggalkan tempat itu. Hatinya teriris terus memikirkan Valle. “Kamu di mana?” Danish terisak menelepon Bayu. “Aku lagi jalan. Ada apa? Kamu nangis? Kamu disakitin sama pacar kamu?” Bayu memborong banyak pertanyaan pada Danish. “Aku di perempatan jalan Deli, please kesini.” Tut…tut…tut.. telepon dari Danish pun mati. Bayu segera pergi, ia membawa Valle. “Kamu sayang banget ya sama sahabat kamu itu?” Valle bertany

A Light Short Story: Cinta Pada Pandangan Pertama Itu ... (2)

Di kampus, udara siang hari ini tidak begitu panas. Danish diam di dekat toilet wanita tempat pertama kali ia bertemu Eno.  “Gue yakin gue pasti bisa ketemu dia lagi disini..”  ucapnya dalam hati dengan penuh semangat. Tapi setelah satu jam berlalu, Danish menyerah sambil beranjak pergi dalam keputusasaan. “Hei!” seseorang menepuk pundak Danish dan menyapanya. “Eh ha..ha..ii..” Danish membalasnya dengan gugup. “Gak nyangka kita ketemu lagi. Kemarin aku belum sempet minta maaf udah nabrak kamu sampe buku kamu jatoh-jatohan gitu ke lantai. Maafin aku ya.” Ujar seorang laki-laki yang berperawakan tinggi dan agak kurus, Eno. “Ih gak apa-apa kok, lagian akunya juga lagi meleng.” respon Danish dengan gugup. Eno berkata dalam hati, “gila ini cewek manis banget..” “Kenalin, aku Danish. Ranum Danishraya. Aku jurusan tata busana. Kamu?” Danish yang gugup pun memberanikan diri untuk berkenalan dan menyodorkan tangannya. “Aku Raeno Bagja. Panggil aja Eno. Kamu juru

A Light Short Story: Cinta Pada Pandangan Pertama itu ... (1)

“Brug..!!”  Danish dan Eno tak sengaja bertabrakan di depan pintu toilet wanita, buku-buku dan kertas-kertas yang dibawa Danish berhamburan ke lantai. Eno yang memang tidak mendengar langkah kaki Danish karena sedang mendengarkan musik melalui headphone  itu hendak membantu mengambil barang-barang yang jatuh. Namun tak sengaja ia menyentuh tangan Danish saat perempuan cantik berjilbab itu juga sedang sibuk memunguti barang-barangnya. Mereka bertatapan selama beberapa detik,  “waahh cantiknya cewek ini…”  ujar Eno dalam hati. Belum sempat ia meminta maaf, tiba-tiba Valle, kekasihnya, keluar dari pintu toilet. Eno seketika menjadi gugup dan memberikan beberapa buku dan kertas yang sudah diambilnya pada Danish. Tanpa menyadari apa yang sedang terjadi, Valle langsung menggandeng tangan Eno menjauhi toilet. Eno masih terpaku atas peristiwa pertemuannya dengan Danish tadi secara tak sengaja, sesekali ia melihat ke belakang, ke arah Danish. *** “Gue tadi gak sengaja  tabrakan sam

New Phase of Life

Image
2013. I'm almost 22. I ever felt it, afraid of what will happen in present time. Almost eleven years ago, I was standing in front of six grade class. Through the window I could see pictures of math symbols, human's parts of body, and basic English conversation. What will happen in six grade? Can I face it? There will be more difficult subjects in six grade, there will be final examination, my first final examination in life. I was afraid. But I achieved the best score, became the best student, and entered the best high school. I passed it without knowing that scary feeling will frighten me more. Everything seems difficult, how can I live far from my parents? It was my decision, continuing study outside my hometown. I always make my own decision, 'cause I know my parents will prefer to keep silent instead of saying no if they didn't agree. I know they will let me free as long as it's good for my future. I know it didn't mean that they didn'