Posts

Showing posts from 2023

Berendam di Papandayan

Image
foto: Raisan Al Farisi Di kaki Gunung Papandayan Garut ada tempat berendam cozy , namanya kolam terapi air panas Papandayan. Akhir pekan ini, kami ajak kakek nenek untuk berendam di sini. Lokasinya tepat di dekat masjid yang ada di parkiran dan buka dari jam 08.30 sampai 18.00. Tiket masuknya di akhir pekan Rp15.000 untuk anak-anak di bawah 9 tahun dan Rp25.000 untuk dewasa. Di dalamnya ada dua kolam air panas yang cukup besar. Kolam pertama gak terlalu dalam dan airnya gak terlalu panas, cocok buat anak-anak. Kolam kedua cukup dalam dan airnya cukup panas. foto: Raisan Al Farisi Di sini juga tersedia gazebo, tapi kami gak kebagian jadi harus simpen tas di rerumputan. Karena kami berenang dari pagi ke siang, sinar matahari lumayan menyengat. Berenang air panas sambil panas-panasan lumayan bikin gerah. Rainier seperti biasa, lebih senang eksplor kolam renang sendiri. Kalau Mica, awalnya malu-malu, tapi lama-lama nagih dan gak mau udahan. Sayangnya di sini kamar mandinya cuma dua. Jadi k

Rainier Outbond (II)

Image
foto: Raisan Al Farisi Outbond indoor kedua di TK digelar di Kampung Batu Malakasari, Banjaran, Kabupaten Bandung. Tahun ini Popi Raisan bisa ikut nganter, jadi kami pergi bawa kendaraan sendiri ke sana (dan sempet nyasar wkwk). Mumpung Popi ikut, tahun ini gantian Popi yang ngintilin Rainier sambil motret dan bikin video. Sementara saya dan ibu-ibu lainnya santai di saung sambil botram. foto dok pribadi Kali ini ibu-ibu kelas Rai sepakat untuk pake baju earth tone alias jadi cewek bumi. Sayang, gak ada kegiatan khusus yang diberikan sekolah untuk ibu-ibu (dulu ada senam dan games ), jadi kami cuma bengang-bengong, ngubral-ngobrol, dan ngemal-ngemil. Rainier yang senang banget sama aktivitas outdoor , gak melewatkan satupun wahana yang ada, mulai dari meniti jembatan untuk jaga keseimbangan, panjat tali, panjat dinding, ngasih makan kambing dan rusa, sampai flying fox . foto: Raisan Al Farisi foto: Raisan Al Farisi foto: Raisan Al Farisi Anak-anak juga seru-seruan naik perahu ke ten

Gathering Kantor di Belakang Rumah

Image
foto: Rizma Riyandi Udah lama gak gathering kantor. Sekalinya gathering , tempatnya cukup mengejutkan:  Rancamaya. Acara ini jadi momen perdana saya ninggalin anak-anak untuk kerja di luar kota. Perdana juga anak-anak bakal tidur dan diurusin sama bapaknya doang di rumah. Supaya suasana rumah kondusif, mereka sudah dikasih tau jauh-jauh hari kalau mominya mau kerja jauh, nginep, dan mereka harus jadi anak baik selama momi gak ada. Sebenernya saya gak tau kenapa kantor bisa milih gathering di Rancamaya. Tapi ini agak lucu juga karena lokasi gatheringnya bahkan masuk ke gang depan rumah di Ciawi. Di hari pertama, agendanya rapat di hotel dari pagi sampai malam. Ada sesi persentasi lomba inovasi juga. Best part -nya, saya, Rizma, dan Husnul dapet juara dua dari proposal inovasi YouTube bertajuk CollaboLive. Yeay. Rizma, Husnul, Fira (foto: Mas Rimba) Oh iya, di sini teman sekamarnya diacak. Saya kebagian bareng mbak Desi dari Ayojakarta dan Riri dari Ayocirebon. Mereka harus melewati pe

Ke IGD Malam-malam

Image
foto: Raisan Al Farisi Malam ini Mica harus terima tiga jahitan di dahi karena gak sengaja kepalanya terpentok meja waktu main. Rasanya sebadan lemes waktu anaknya nangis kejer kesakitan. Lebih lemes lagi ternyata lukanya cukup dalam dan kulitnya robek. Karena darah yang keluar banyak, kami semua panik. Popi Raisan sempet ketok rumah tetangga yang dokter dan nyamperin ke kliniknya, tapi gak ada. Rainier terus nangis karena gak tega lihat adiknya berdarah. Tapi tangis Mica justru berangsur mereda selama saya peluk. Karena mungkin akan ada tindakan untuk Mica, akhirnya saya menguatkan diri untuk ganti baju dan pakai kerudung sambil persiapin uang, minum, gedongan, masker dan printilan lainnya ke dalam tas. Mica ditidurkan sebentar di tempat tidur dalam kondisi tenang dan gak nangis (justru Rai yang nangisnya tambah kejer). Kami putuskan bawa Mica ke IGD Rumah Sakit AMC yang deket dari rumah, sekitar jam 21.00 WIB. Anehnya, Mica gak kelihatan kayak anak yang lagi sakit. "Momi, teteh

Kamu dan Motor-Motor

Image
foto: Fira Nursyabani "Mom, motor ini bagus gak?" Belum sempet jawab, tiba-tiba motornya udah ada di depan rumah. Katanya motor ini rare alias jarang ada yang punya. Trus gak lama ganti lagi sama motor gede, trus ganti sama motor yang udah jadi impian masa kecil. Namanya dan bentuknya aneh-aneh. Tapi yang saya tahu, motor-motor itu punya satu kesamaan: berisik. Malah ada juga yang ngebul. Kalau boleh jujur (sebenernya udah sering jujur ke orangnya langsung sih), setiap diajak naik motor-motor aneh ini, saya berasa ada diambang kematian, karena pasti dibawa ngebut. Bayangin. Bawa istri (yang harus disayang dan dijaga) aja ngebut, apalagi lagi motoran sendirian. Meski begitu, gak ada yang lebih menyenangkan selain lihat wajah semringahnya waktu ada motor baru terpajang di carport rumah. Mirip-mirip anak kecil abis dibeliin sepeda sama bapaknya. Kalau ditanya, marah gak sih suami ganti-ganti motor terus? Gak. Karena gak pernah ganggu keuangan keluarga alias cicilan rumah tetap

Staycation di Atap Cililin

Image
foto: Raisan Al Farisi Merayakan 33 tahun kelahiran Popi, kami staycation di Langit Gantole Cililin. Tempat ini dipilih karena udah dari kapan tau sering dikodein Popi. Setiap ada reels tentang Langit Gantole, langsung di- share lewat DM.  Disebut Langit Gantole karena tempatnya ada di dekat venue olahraga gantole. Bahkan venue ini pernah dipakai waktu Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016. Langit Gantole ada di Desa Singajaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Posisinya strategis karena ada di tengah hutan pinus dan di ketinggian 1.600 mdpl. Jadi, dari penginapan ini, kami bisa lihat hamparan pemandangan, persawahan, perbukitan, sampai perkampungan Cililin.  Kami menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan dari rumah, lewat tol Soroja dan keluar di gate Margaasih. Waktu masuk ke wilayah Singajaya, kami shock karena jalannya cukup kecil, cuma muat untuk satu mobil. Gak hanya itu, konturnya juga menanjak dan berkelok ekstrem, sementara di satu sisinya ada jurang yan

6 Tahun Bersyukur

Image
foto: Raisan Al Farisi Pernikahan memang gak selalu mudah, terutama buat kami yang gak selalu satu server. Satu ekstrover dan yang satunya lagi introver. Satu punya love language physical touch & act of service , satunya lagi quality time. Tapi untuk bisa bertahan sampai di titik ini, saya bersyukur. Bersyukur untuk pasangan yang selalu memahami meski saya gak banyak bicara, memaafkan meski saya sering berbuat keliru, dan memberi meski gak banyak menerima timbal balik dari saya. Sebagai perempuan yang pernah terjebak dalam toxic relationship , diselingkuhi berulang, dibohongi, dibodohi, dikasari, dimanfaatkan, my love life now is well deserved . Saya selalu ingin dipeluk saat menangis, ingin diusap saat sakit, ingin didengarkan saat bercerita, dan ingin dirangkul saat sedih.  Di tahun keenam, kesibukan masing-masing dan kesibukan bareng anak-anak cukup sering bikin kami berpaling dari satu sama lain. Kesempatan ngobrol biasanya cuma hadir di jalan saat antar jemput, itupun kalau pi

Sunrise Point Cukul

Image
foto: Raisan Al Farisi Di perjalanan pulang dari pantai, kami mampir di Sunrise Point Cukul, Pangalengan. Sesuai dengan namanya, tempat ini (harusnya) jadi tempat asyik buat lihat matahari terbit karena letaknya di atas bukit. Tapi karena kami datang sore, jangankan matahari terbit, matahari terbenam pun gak kelihatan. Semua tertutup kabut tebal. Tiket masuk Sunrise Point Cukul di weekend ini Rp15.000 per orang. Anak-anak gak bayar. Jadi ada apa aja di sini? Yak, ada spot-spot foto instagramable ala tempat wisata baru Indonesia, termasuk spot foto bunga-bunga berbentuk hati yang ikonik. foto: Raisan Al Farisi Ada beberapa tempat duduk dan meja kayu juga yang bisa dipilih pengunjung untuk bersantai menikmati kopi. Pemandangan ke bawah bagus banget, hamparan kebun teh dan jalur Pangalengan yang berkelok. Tapi bawa anak ke sini agak susah juga karena jalan setapaknya tanah berdebu dan licin. Mica dan Iyay beberapa kali tisoledat  karena gak mau diem. foto: Raisan Al Farisi Tempat foto-fot

Pantai Rancabuaya dan Puncak Guha

Image
foto: Raisan Al Farisi Staycation pertama di tahun ini! Karena harus nabung banyak untuk biaya sekolah anak-anak, kami tahun ini harus mengurangi intensitas staycation. Dipilihlah awal Agustus ini buat jalan-jalan ke Garut selatan, sekalian ngerayain wedding anniversary. Tujuan kami adalah Pantai Rancabuaya yang, katanya sih, hidden gem di Jawa Barat. Kami berangkat pagi-pagi dari rumah supaya gak kesorean sampai sana. Jalur yang kami tempuh, dari Cileunyi pakai tol ke Soreang, terus ke Banjaran, Pangalengan, dan mendaki gunung lewati lembah sampai ke Garut selatan. Walaupun jalannya berkelok-kelok dan Popi Raisan seperti biasa bawa mobil seperti sedang balapan, alhamdulillah Rai dan Mica gak muntah. Setelah sarapan, mereka berdua langsung diminumi Ant*mo anak, jadi lebih banyak tidur di jalan. Waktu perjalanan yang ditempuh sekitar 4,5 jam. Kami menginap di villa seberang pantai. Karena pantai ini gak ramai wisatawan, harga villa-nya pun tergolong murce. foto: Raisan Al Farisi Sesam

Antapura de Djati Sore-sore

Image
foto: Fira Nursyabani Tiba-tiba, pulang kerja, Popi Raisan langsung ngajakin ke Garut. Katanya ada tempat bagus buat main-main dan makan-makan. Hmm. Padahal ini udah siang. Tapi karena hari ini hari libur, okelah kita ajak anak-anak buat jalan-jalan. Lagian Garut kan deket dari rumah. Kami langsung siap-siap. Ternyata tempat bagus yang dimaksud adalah Antapura de Djati. Saya pernah tau nih tempat ini karena sempet viral di medsos. Lokasinya lumayan jauh dari rumah, jadi kami nyampe sore. Orang lain dah mau balik, bapak Raisan and the gank malah baru dateng. Tiket masuknya Rp20.000 per orang, tapi Rai Mica nggak bayar karena masih kecil (mungkin). Tempat parkirnya luas, mushola dan kamar mandinya yang ada di tempat parkiran, bersih banget. Jadi objek wisata ini ceritanya mengusung konsep sawah. Sayangnya sawah-sawah di sini udah dipanen jadi tinggal sisa tanahnya aja. Kalau lagi musim tanam pasti bagus banget. foto: Fira Nursyabani foto: Fira Nursyabani foto: Fira Nursyabani Ada banyak

Calon Atlet Panjat Masa Depan

Image
Sebenernya ini bukan kali pertama Rainier diajak manjat dinding di climbing gym ini. Waktu umur 3,5 tahun, Rai juga pernah ke sini, ikut manjat-manjatan, padahal belum lepas pospak. Nama tempatnya Yuk Manjat. Lokasinya di dalam Click Square, Jalan Naripan, Kota Bandung. Tiket daily pass-nya Rp100.000 per orang, udah termasuk sewa sepatu manjat, harness dan peralatan lainnya, asuransi, refill minum air putih, juga pendampingan profesional. Pengunjung juga bisa pilih paket member atau kursus privat dengan harga berbeda-beda. Karena Rainier cuma perkenalan, jadi pakai daily pass aja. Popi Raisan yang lihat Rai senang naik-naik, gak mau diem, dan aktif banget, memutuskan buat mengenalkan dia ke dunia manjat (yang sebenernya agak ekstrem juga). Untungnya di Yuk Manjat, ada dinding panjat khusus untuk anak-anak. Pelatih-pelatihnya juga welcome dan ramah semua. Rai dikenalin hal-hal dasar dulu, kayak gelantungan di tali dan manjat di dinding warna-warni. foto: Fira Nursyabani Rai seneng bange

Ultah Rainier Emica Bareng Temen-temen Rumah

Image
foto: Raisan Al Farisi Untuk tahun ini, anak-anak minta ngerayain ulang tahun bareng teman-teman di rumah dengan tema Unicorn. Acara ultah digelar sore-sore supaya persiapannya agak santai. Alhamdulillah buat pertama kalinya setelah Mama meninggal, keluarga Bogor nginep lagi di sini, termasuk Bapak juga. Awalnya saya pikir bakal ngurus tetek bengek ulang tahun ini sendirian (berdua deng sama Popi), tapi ternyata ada bala bantuan. Sempet degdegan juga takut cuma sedikit temen-temen Rai Mica yang dateng (dasar emak-emak overthinking ). Ternyata, alhamdulillah rame banget. Sayangnya setengah jam sebelum acara, Mica yang ultah ke-3, ngantuk berat dan tertidur. Dia menolak tidur di tengah hari karena terlalu excited , tapi justru malah teler di saat acara mau dimulai. Akhirnya Rai yang ultah ke-5, nyambut tamu sendirian, ambil kado, dan ngasih topi ultah ke temen-temen yang dateng. Anak manis ini udah stand by pakai baju princess lengkap dengan lipstik merah merona. foto: Raisan Al Farisi