Posts

Showing posts from September, 2015
Image
foto: Raisan Al Farisi Persiapkan kaki untuk melangkah lebih jauh, mata untuk memandang lebih banyak, tangan untuk memegang lebih besar, dan hati untuk melakukan semua perjalanan ini. - Raisan -

Curug Cigangsa yang Kering Meranggas

Image
foto: Raisan Al Farisi foto: Raisan Al Farisi Saya mampir sebentar ke Curug Cigangsa dalam perjalanan pulang dari Ujung Genteng. Curug (air terjun) ini diduga fenomenal karena air terjunnya bertingkat. Tempatnya gak terlalu jauh dari pantai, sekitar 20 menit perjalanan. Meski hari itu panas banget, saya tetep semangat, mumpung lagi di Sukabumi. Sesampainya di sana, ternyata keadaan lagi kering banget. Air sungai sedikit, tanah-tanah retak, dan sawah kosong. Sekarang emang lagi musim panas dan udah lama gak hujan. Dari tempat parkir motor, kita jalan kaki ke curugnya, gak terlalu jauh. Dan jreeeng, curugnya juga kering, debit airnya sedikit, jadi kita bisa jalan-jalan di antara curug satu dan curug dua yang ada di bawahnya.  Sejauh ini, setelah beberapa kali saya menyambangi curug, Cigangsa jadi curug paling unik. Bentuknya melebar dan airnya jatuh di antara bebatuan, ada palung juga yang lumayan dalem dan serem. Saat-saat kering gini justru bebatuannya keliatan

Mengejar Matahari Pantai Ujung Genteng

Image
foto: Raisan Al Farisi   Mumpung libur dua hari, hari ini saya dan teman-teman berencana jalan-jalan ke Sukabumi, tepatnya ke pantai Ujung Genteng. Yeeaaayyy! Perjalanan ini bakal jadi perjalanan panjang d an ini bakal jadi touring motor pertama buat saya .  Perjalanan di mulai dari Jakarta, ke Depok, lalu ke Bogor. Jam 9 pagi, kita istirahat di pom bensin Ciawi sambil ngelurusin kaki, lalu kita pilih jalan alternatif buat ngehindarin macet di pasar Ciawi. Dari Jakarta ke Bogor pun rasanya kaki udah kaku banget, gak bisa ngebayangin gimana rasanya perjalanan ber-jam-jam nanti. Semangat.. Kota Sukabumi sebentar lagi. Sekitar jam 11 siang, saya sampai di Kota Sukabumi . Saya memutuskan untuk cari tempat makan, salat, dan istirahat sebelum lanjut ke Ujung Genteng yang konon masih harus ditempuh dengan jarak jutaan cahaya . Jam 2 lewat dikit, saya dan yang lainnya kembali melanjutkan perjalanan panjan g. Setelah keluar dari kota Sukabumi, pemandangan berubah

Melihat Bandung dari Tebing Karaton

Image
foto: Raisan Al Farisi Walapun sudah lima tahun tinggal di Bandung, saya ternyata belum pernah mengunjungi Tebing Karaton. OMG. Tempat wisata ciamik ini berlokasi di Cimenyan, Lembang dengan tiket masuk Rp 12.000 per orang, belum termasuk parkir. Untuk bisa ke sana, pengunjung cukup ikuti jalan menuju Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Djuanda. Dari sini, kita masih harus lewati jalan yang cukup jauh dengan kondisi jalan yang aduhai.  Lumayan berbatu dan berdebu. Susah juga sih memang untuk pengunjung yang gak menggunakan kendaran pribadi. Setelah akses jalannya sulit dan lokasinya cukup jauh, pengunjung juga ditawari ojek untuk bisa sampai ke atas, tentunya dengan harga fantastis. Saya sih dulu tetap naik motor sampai ke atas, sampai harus dorong motor karena gak kuat nanjak. Lucunya, bukan tanjakan ekstrem yang bikin susah, tapi jalanannya yang rusak. foto: Raisan Al Farisi Tapi tetep pengunjung yang dateng ke sini cukup buanyak. Bahkan ada wisatawan mancanega

Main Air di Curug Sawer Capolaga

Image
foto: Raisan Al Farisi Kali ini saya main agak jauhan dikit ke perbatasan Subang. Siapa sangka ternyata ada surga tersembunyi di daerah Cicadas, namanya Capolaga Adventure Camp. Lokasinya cukup ditempuh sekitar satu jam saja dari Kota Bandung. Dari Jalan Raya Subang, melipir masuk ke Jalan Cicadas sekitar 10 menit perjalanan. foto: Raisan Al Farisi Tempat ini sebenarnya biasa dipakai outbond, tracking, camping, dan kegiatan luar ruangan lainnya. Tapi yang gak mau kemping, bisa juga menikmati air terjun atau curug yang ada di sini.  Untuk sekadar main-main air dan melepas penat, di sini ada tiga curug indah, yaitu curug Karembong, curug Sawer, dan curug Goa Badak. Kita cukup bayar tiket Rp10.000 per orang. Saya mesti jalan kaki dulu sekitar lima menit dari pintu masuk, melewati jalan setapak, tanjakan, turunan, jembatan bambu, sampai bebatuan. Di depan, saya bertemu dengan curug Karembong, tapi karena curug ini sedang dipakai dedek dedek Pramuka, saya melipir k