Posts

Showing posts from 2022

Cerita Toilet Training Emica

Image
foto: Raisan Al Farisi Tahun 2022 ditutup dengan manis oleh inisiatif seorang anak usia 2,5 tahun untuk nggak lagi pakai popok. Padahal saya sama sekali belum ada rencana untuk ngasih toilet training buat Emica. Dalam beberapa hari terakhir ini Mica selalu ngomong setiap mau buang air besar atau buang air kecil, dan minta diantar ke toilet. Agak kaget juga karena saya ngerasa belum pernah ngajarin. Usut punya usut, ternyata tetehnya yang punya andil besar untuk ngenalin toilet training ke Mica. Mica mulai melihat dan meniru kebiasaan tetehnya yang selalu buang air di toilet. Saya sendiri sebenarnya baru berencana mau melakukan toilet training untuk Mica kalau dia sudah berusia 3 tahun. Tapi karena Mica sudah mulai berinisiatif sekarang dan sudah mulai ogah-ogahan pake popok, saya langsung beliin celana dalam warna warni di online shop . Tanpa afirmasi dan gak ada tahap ini itu, Mica berhasil lepas popok siang malam di hari pertama. Yap! malam hari pun Mica sudah say bye to po

Rainier Outbond

Image
Highly anticipated event is coming! Event sekolah Rainier yang satu ini jadi yang paling ditunggu-tunggu karena seru dan menyenangkan: outbond. Outbond ini jadi yang pertama buat Rai, jadi saya izin ke kantor untuk kerja mobile demi bisa ikut nemenin. Popi Raisan pun tadinya demikian. Tapi sayang fotografer andalan nusa dan bangsa ini harus ngejar penugasan jadi urung ikut. Acaranya digelar di tempat khusus outbond & camp yang lokasinya gak jauh dari rumah. Sekolah menawarkan transportasi angkot, dan karena Rai belum pernah naik angkot, jadi kami join . Banyak juga sih teman-temannya yang pilih untuk naik kendaraan pribadi langsung ke lokasi. Meski anak-anaknya yang punya hajat, rasanya gak afdol kalau ibu-ibunya gak ikut heboh. Semua orang tua murid sepakat untuk pakai baju nuansa hitam putih. Kami juga urunan makanan untuk anak-anak dan ibu guru. Di sini geng ibu-ibu di kelas Rai udah lumayan kompak karena udah beberapa kali ada acara bareng. foto: Mama Kai Waktu anak-anak l

Staycation di Dago

Image
foto: Raisan Al Farisi Kalau kemarin staycation karena ikut Popi Raisan kerja, sekarang staycation karena kelamaan ditinggal kerja. Popi harus ke Bali seminggu untuk pameran di gelaran G20 dan harus ke Cianjur seminggu lagi untuk ngeliput bencana gempa. Buat mengganti waktu bersama keluarga yang hilang (eciee), kami dihadiahi staycation . Gak mau jauh-jauh karena masih capek dan jetlag , pak Bos ngajak kami nginep di Dago. Hawa-hawa dinginnya sih sebenernya sama aja kayak Cinunuk. Bedanya, di hotel ada kolam renang kesukaan anak-anak, di rumah gak ada. Kami menghabiskan sore di kafe hotel. Pemandangan dari sini, masya allah bagus banget. Kami bisa lihat cakrawala pegunungan disertai kabut di kejauhan. Gak terasa kami berempat sampai ngabisin satu piring penuh pisang goreng keju plus gula aren. Ini salah satu pisang goreng terenak, Mica & Rai makan terus gak berhenti-berhenti.  foto: Fira Nursya'bani foto: Fira Nursya'bani Besoknya kami ke sini lagi di waktu sarapan karena

Staycation di Cirebon

Image
Biasanya kalau udah denger kata 'hotel', mata anak-anak langsung cling-cling. Tapi kali ini mata saya yang lebih cling-cling karena tujuan staycation kami sekarang adalah kota masa kecil saya: Cirebon. Sebenarnya staycation ini dipersembahkan oleh organisasi foto Popi Raisan. Ceritanya Popi jadi pembicara di acara yang digelar forum foto sebuah kampus di Cirebon. Berkat Tol Cisumdawu, Bandung-Cirebon jadi semakin dekat. Kami gak perlu berlama-lama kena macet di Pasar Tanjungsari, Sumedang. Dari rumah jam 9 pagi, kami bisa sampai di empal gentong H Apud Cirebon pas di jam makan siang. Kami pesan empal gentong satu dan empal asem satu, tapi tetep empal gentong paling favorit karena yang berkuah santan gurih dan penuh kolesterol lebih enyaakk. foto: Fira Nursya'bani Setelah istirahat sebentar di hotel (saya kerja dulu setitik), kami berangkat lagi ke lokasi acara Popi. Tempatnya agak jauh, mendekati Kuningan. Ternyata daerah ini penuh dengan kampus. Acaranya sendiri digelar

Berenang di Marcopolo

Image
foto: Muhammad Eldi Sudradjat Sebagai anak yang suka ngabring ke sana ke mari, rasanya udah lama banget gak jalan-jalan bareng keluarga besar dari Mama. Setelah dikasih tau ada rencana mau berenang, langsung meng-okeh-kan tanpa pikir panjang karena Rai & Mica pasti suka. Karena acaranya deketan sama acara haol dua tahun Mama, saya dan bapaknya anak-anak ambil cuti (boong deng, Popi Raisan masih qerja bagai quda). Sebenernya keluarga saya ini dari dulu seneng banget berenang rame-rame. Tapi ada satu tempat berenang favorit mereka yang sama sekali belum pernah saya datangi, namanya Marcopolo Water Adventure di Bukit Cimanggu City, Bogor.  Meski weekday, pengunjungnya banyak banget, kebanyakan anak sekolah, termasuk anak-anak TK sendiri. foto: Fira Nursya'bani Rainier, seperti biasa, menjelajah ke sana kemari dengan ban bebek. Kalau anak itu gak ada di depan mata, tapi bapaknya malah asik-asik berenang sendiri, saya auto manyun. Emica, seperti biasa, adaptasinya luamaa. Cuma mau d

Liat T-Rex di Museum Geologi

Image
foto: Raisan Al Farisi Karena ulang tahun di cafe sudah terlalu mainstream, Popi ngajak kami semua ke Museum Geologi. Katanya, museum yang ada di Jalan Diponegoro ini adalah salah satu museum terbesar di Kota Bandung. Saya ingat dulu pernah ke sini, waktu study tour SMP. Yang bikin kaget adalah tiket masuknya hanya Rp3.000 per orang untuk pengunjung domestik, Rp2.000 per orang untuk anak sekolah, dan Rp10.000 per orang untuk turis mancanegara. Bahkan sebungkus batagor harganya lebih mahal dari ini. Pengunjungnya lumayan banyak. Ada beberapa sekolah juga yang lagi study tour ke sini. Kira-kira ada lima ruang besar yang bisa dilihat-lihat pengunjung. Oh iya, pengunjung wajib mengikuti rute yang sudah disediakan oleh pengelola museum, jadi gak bisa ke sana ke mari sesukanya. Pas masuk, kami sudah disuguhkan dengan fosil mammoth. Di ruang sebelah kiri lantai 1 ada bermacam-macam jenis bebatuan yang berwarna-warni. Ada juga meteor dari berbagai negara. Sebenernya saya pengen lama-lama menga

Terima Kasih, Popi

Image
foto: Fira Nursya'bani Selamat ulang tahun Pops.  Terima kasih sudah selalu menyediakan bahu untuk bersandar, telinga untuk mendengar, dan uang untuk beli batagor. Terima kasih untuk senang-senangnya, untuk jokesnya, untuk galaknya. Terima kasih untuk makanan yang enak, rumah yang hangat, kendaraan yang nyaman, dan pakaian yang layak. Terima kasih untuk antar-jemputnya setiap saat, siaganya setiap waktu, dan kesediaannya setiap dibutuhkan. Terima kasih untuk semua permintaan yang dipenuhi, semua keinginan yang dikabulkan, dan semua rengekan yang dimaklumi. Terima kasih sudah jaga anak-anak dan mencoba untuk mampu jaga anak-anak saat ibunya sibuk. Terima kasih sudah ngajari Rainier membaca, mengaji, dan menghafal surat-surat pendek. Terima kasih sudah mencucikan baju orang serumah setiap Senin-Kamis. Terima kasih sudah mengizinkan fotonya dipakai untuk bikin blog ini jadi lebih bagus. Kue ultah tahun ini disusun sendiri sama Rainier dan Emica. Semoga suka ya! Masih selalu mendoakan

Mantai ke Santolo

Image
foto: Raisan Al Farisi Liburan ke Garut kali ini agak sedikit melelahkan karena harus menempuh perjalanan panjang selama lima jam. Niat awal cuma mau nemenin Popi ngisi acara di Universitas Garut, malah jadi lanjut jalan ke Pantai Santolo. Dari zaman kuliah, nama Pantai Santolo udah sering banget saya dengar, tapi belum pernah sempat ke sana. Dulu sih jarang dapet izin orang tua untuk jalan jauh bareng temen-temen, bolehnya cuma bareng keluarga. Katanya Pantai Santolo bagus banget dan pasirnya putih. Saya langsung membayangkan Pantai Sawarna dan Legon Pari. Tapi ternyata gak se-eksotis itu. Kami harus menembus Kabupaten Garut dari ujung ke ujung untuk bisa sampai ke Pameungpeuk. Jalannya luar biasa berkelok dan berkabut. Karena anak-anak gak terbiasa dengan jalanan yang ekstrem begini, satu per satu mulai tumbang. Emica gak mau lepas dari pelukan. Rainier bahkan muntah di dalam mobil karena masuk angin. foto: Raisan Al Farisi Alhamdulillah setelah lihat laut mereka happy. Ini bukan pan

Lomba Agustusan

Image
foto: Fira Nursya'bani Berbaur dengan emak-emak is not my style . Tapi mungkin ini akan menjadi kebiasaan saya setelah anak-anak bersekolah. Sekolah Rainier ngadain fun event pertama di momen peringatan kemerdekaan. Ada lomba anak dan ibu, jadi saya izin gak ke kantor untuk ikut nemenin Rai ke sekolah. Kami semua harus pakai baju serba merah putih, sangat reunceum pokoknya. Kelas Rai cuma diisi 13 orang. Ini kali pertama kami kumpul, jadi belum terlalu kompak heheu. Saya paling blah bloh karena bingung gimana cara ngobrol sama ibu-ibu. Yang bikin kami terpaksa kompak adalah lomba yel-yel. Another awkward moment . Karena anak-anak di kelas Rai masih kecil-kecil dan rapuh, terpaksa ibu-ibunya yang harus heboh. I ain't that typical . Untung lomba selanjutnya seru banget. Semua ibu dan anak berpasangan ikut lomba makan kerupuk per kelas. Saya yang sewaktu kecil gak pernah kalah kalau ikut lomba ini, berhasil ngabisin kerupuk pertama. Tapi untuk jadi juara, Rai harus ngabisi kerup

Staycation di Episode Hotel Tangerang

Image
Foto: Raisan Al Farisi & Fira Nursyabani Pucuk di cinta, ulam pun tiba. Pas lagi mikirin mau ngerayain anniversary di mana, Popi Raisan dapat hadiah voucher hotel bintang empat di Tangerang. Anak-anak yang udah jadi staycation addict girang banget diajak nginep di hotel. Kami berangkat tepat di hari H, 6 Agustus, yang kebetulan jatuh di hari Sabtu. Sebelum ke hotel, kami mampir makan siang dulu di Soto Sob H Asmawi di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Udah lama kami 'ngidam' makan soto paru di sini. Warung makan soto ini spesial, selain karena memang rasa makanannya enak, juga karena waktu pacaran dulu kami sering banget nge-date di sini. Setiap satu porsi sotonya disajikan sama nasi dan asinan. Gak hanya paru, di sini juga ada soto ayam dan soto daging, juga menu-menu berbau daging lainnya. Tapi favorit kami tetap soto paru karena parunya tebal, gurih, dan garing karena digoreng dulu. Foto: Raisan Al Farisi & Fira Nursyabani Perjalanan dari Jaksel ke Tangerang yang terlihat

Wood Wedding Anniversary

Image
Desember 2014, malam, lupa tanggalnya, saya lihat dia untuk pertama kalinya, di depan kantor. He's caught on my radar since being too loud in office Whatsapp group. "Raisan nanya katanya kamu udah punya pacar apa belum?" kata sahabat saya, Intan. Karena Intan, saya dan dia jadi dekat. Pernah suatu malam saya dan Intan yang sedang duduk di depan kantor tiba-tiba ditraktir sekoteng, sepulang dia main futsal. Kedekatan yang lebih dekat lagi terjadi Mei 2015, waktu kami terpaksa liputan bareng dan saya terpaksa nebeng motornya tanpa helm untuk pulang ke kantor. Hari itu terasa panjang, kami ikut karaoke bareng teman-teman tapi sama-sama gak ikut nyanyi dan pilih untuk mlipir beli sate dekat tempat karaoke. Saya ditraktir lagi kedua kalinya. Saya belum suka dia, tapi suka motor CB-nya. Motornya berhasil mengiyakan saya untuk nemani dia main (main or liputan whatever) ke Puncak, 16 Agustus. "Mau minta izin deketin teteh, boleh?" katanya saat makan. Kinda weird to be c

Selamat Bersekolah, Rainier!

Image
foto: Raisan Al Farisi Akhirnya waktu ini tiba. Saya selalu ngebayangin gimana rasanya jadi orang tua siswa. Dan Rainier hari ini resmi jadi siswi TK. Muncul perasaan campur aduk saat harus mengikhlaskan anak buat sekolah. Ada senangnya, tapi ada takutnya juga. Dibanding Rainier, mungkin saya yang lebih excited sekaligus nervous. Sekolah Rai cukup dekat, sekitar 5 menit jalan kaki dari rumah. Rencananya, Rai akan berangkat sekolah bareng momi dan popinya dan pulang sekolah dijemput ibu asuhnya. Kebetulan rumah ibu cukup dekat juga sama sekolah. foto: Raisan Al Farisi Rutinitas saya setiap pagi bertambah karena harus mandiin Rai lebih awal dan nyiapin bekal. Rai selalu dibekali snack ringan seperti roti atau dimsum, juga buah-buahan. Meski tak bisa dipungkiri belajar calistung jadi fokus di sekolah, tapi sebenarnya Rai bisa dapat banyak hal di luar itu. Dia bisa belajar bersosialisasi, berbagi, bercerita, dan banyak lagi. foto: dok sekolah foto: Raisan Al Farisi Sebagai booster, saya te