Posts

Showing posts from July, 2017

Wawancara Eksklusif Menlu Retno LP Marsudi

Image
foto: Fira Nursya'bani Susah juga sih kalau tiba-tiba diminta untuk wawancara eksklusif dadakan sama kantor. Untung wawancara kali ini seru banget bareng perempuan keren, bu Menlu Retno LP Marsudi di kantornya. Sebenarnya saya sudah beberapa kali datang ke Kemenlu untuk ikut press briefing mingguan. Tapi baru kali ini masuk ke kantor pribadi bu Menlu. Wawancara eksklusif ini menyoal ketegangan yang terjadi di Kompleks Masjid al-Aqsha, Yerusalem. FYI, Jumat 14 Juli lalu, baku tembak terjadi di kompleks masjid yang menyebabkan tiga warga Palestina dan dua polisi Israel tewas. Akibatnya, Israel memutuskan untuk memasang pelacak logam di pintu masuk kompleks. Perangkat keamanan yang dipasang Israel sontak membuat umat Islam di seluruh dunia, khususnya di Yerusalem, marah. Bentrokan terjadi selama hampir dua pekan. Bahkan Imam Masjid al-Aqsha, Sheikh Ikrima Sabri, ditembak pakai peluru karet saat sedang salat Jumat di luar masjid. Beliau menyerukan agar umat Islam gak m

Hatiku Tertinggal di Kamboja (4)

Image
Hari keempat foto: Fira Nursya'bani Pagi-pagi sekali saya sudah sampai di Bandara Internasional Phnom Penh. Saya dan seorang lainnya harus terpisah dari rombongan dan naik pesawat pagi ke Bangkok, Thailand, untuk transit. Sementara yang lainnya naik pesawat siang. Waktu koper saya ditimbang, ternyata beratnya melebihi beban maksimal bagasi kabin. Pilihannya, saya harus simpan koper di bagasi atau bayar denda kelebihan muatan. Awalnya saya pilih antre untuk simpan koper di bagasi aja, soalnya lumayan juga harus bayar denda 10 dolar AS. Tapi mas EO dari Kemenpar minta saya untuk pilih denda dan dia yang akan bayar. Mungkin masnya ogah ribet. Eh waktu petugasnya nerima uang denda, uang itu langsung dimasukin ke kantongnya sendiri. Waduh. Selama di pesawat saya jadi kepikiran, uang denda itu dilaporkan ke pemerintah atau ditilep sendiri sama si bapak petugasnya ya :( Dari Phnom Penh ke Bangkok saya naik Bangkok Airways. Pesawatnya biasa aja sih, gak ada layar hiburan di kursi pesawatny

Hatiku Tertinggal di Kamboja (3)

Image
Hari ketiga... Saya sudah membuat janji untuk wawancara eksklusif dengan Duta Besar RI untuk Kamboja Bapak Pitono Purnomo di KBRI Phnom Penh yang beralamat di 1 Oknha Nhek Tioulong St.  Setelah didrop oleh orang Kementerian Pariwisata (Kemenpar), saya ditemani mbak Avi dari KBRI untuk bertemu Pak Pitono. Bangunan KBRI Phnom Penh gak terlalu besar, tapi asri dan bergaya klasik. KBRI Phnom Penh. (foto: Fira Nursya'bani) Cuaca Phnom Penh siang ini kebetulan lagi panas menyengat. Beruntung saya bisa ngadem sebentar di ruangannya mbak Avi. Pak Pitono dengan ramah menyambut saya di ruangannya. Senang rasanya bisa ngobrol-ngobrol sama beliau. Dari banyaknya hal yang kita bicarakan, saya tertarik soal bagaimana Kamboja bisa dengan mudahnya menarik wisatawan lewat alkohol. Negara yang masuk dalam kategori Least Developed Countries (LDC) ini bahkan mampu mendatangkan 5 juta wisatawan per tahun. Gilee.. Menurut Pak Pitono, minuman beralkohol atau minol bisa sangat mudah ditemui di Kamboja den

Hatiku Tertinggal di Kamboja (2)

Image
Hari kedua Di waktu sarapan, saya celingak celinguk di depan buffet. Pas saya tanya ke staf Kemenpar apakah ada makanan halal di sini, mereka langsung jawab '"Wallahualam mbak, pilih aja yang sayur sayuran.." Hm. Akhirnya saya pilih bubur pakai kimchi. Saya baru tahu lho ternyata di Kamboja ada kimchi juga, walaupun lebih enak di Indonesia dan rasanya agak aneh waktu dicampur bubur.  Pak Joko manggil saya untuk sarapan bareng. Waktu itu suasana restoran cukup sepi. Cuma ada beberapa tamu aja yang saya lihat. Sambil makan, Pak Joko bercerita sesuatu hal yang bikin saya takjub. Jadi gini ceritanya.... Waktu Pak Joko kecil, di kampung halamannya di Kota X, ada sebuah kapal nelayan India yang menepi. (Siapa sangka si bapak ini ternyata anak pesisir yah). Nah, waktu itu banyak anak-anak kecil yang gembira banget melihat kapal itu. Beberapa dari mereka bahkan sampai naik ke dalamnya. Saat kapal tersebut kembali pergi berlayar, ternyata ada seorang teman Pak

Hatiku Tertinggal di Kamboja (1)

Image
foto: Fira Nursya'bani Setelah sekian lama gak dapet tugas ke luar kota dari khayangan, akhirnya saya bisa liputan jauh lagi ni. Kali ini saya diminta untuk ikut rombongan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ke Kamboja. Yeay akhirnya ke luar negerii. Awalnya saya akan diajak ke Myanmar. Tapi beberapa hari sebelum keberangkatan, pihak EO yang mengurusi perjalanan ini mengabari kalau saya bakal ikut ke Kamboja untuk menggantikan wartawan media lain yang batal ikut. Baiklah, itung itung saya liburan sebelum nikah. Saya sudah di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 08.00 WIB, dianter Raisan. Di bandara ini ada insiden yang gak mengenakkan nih, saya baru inget gak bawa paspor pas mau masuk ke terminal 2. Gilak gak tuh. Untungnya Raisan belum jauh dari kawasan bandara dan langsung telfon Bapak untuk minta tolong bawain paspor dari rumah. Alhamdulillah Bapak belum berangkat kerja dan jalanan Bogor-Jakarta lengang hingga paspor bisa sampai di tangan saya dengan selamat. Uhu

Bertemu Obama di Kota Kasablanka

Image
Kabar 'mudik' Presiden Amerika Serikat (AS) ke-44 Barack Husein Obama, sudah santer terdengar sejak bulan lalu. Tapi menurut informasi yang saya dapat dari Kementerian Luar Negeri RI, Obama ke sini boyong Michelle, Malia, dan Sasha untuk liburan aja kok ke Bali dan ke Jogja, yang diteruskan dengan makan bakso bareng Pak Presiden Jokowi di Istana Bogor. Ternyata ada satu informasi yang saya lewatkan, yaitu di hari-hari terakhirnya di Indonesia, Obama akan hadir di acara Kongres Diaspora Indonesia ke-4 untuk memberikan keynote speech. Dan satu hari sebelum acara pembukaan kongres pada 1 Juli, saya baru diminta kantor untuk liput acara ini. Padahal kalau gak dadakan kan bisa nebeng rombongan Obama dari Bogor ke Jakarta. Huft. *ditimpuk paspampres Jam 07.00 pagi saya sudah nongkrong cantik di Kota Kasablanka, tempat kongres diadakan. Peserta kongres dari diaspora atau publik, harus daftar daring dulu kalau mau ikut mendengarkankan keynote speech Obama. Beruntung saya