Revenge is Sweet

foto: Fira Nursya'bani Bahan utama: - Lima buah sosis sapi/ayam - Setengah bungkus spaghetti foto: Fira Nursya'bani Bahan saus: - 1 sdm mentega untuk menumis - Daging sapi cincang yang telah dimasak terpisah, banyaknya sesuai selera - 1 bh tomat merah dipotong dadu kecil - 1/2 siung bawang bombay di cincang halus - 1 siung bawang putih di cincang kasar - 50ml saus tomat - 3 sdm saus sambal - Garam, merica, penyedap secukupnya - Air secukupnya Cara membuat: spaghetti: Potong sosis menjadi empat bagian. Tusukkan spaghetti ke dalam sosis, banyaknya sesuai selera (lihat gambar). Setelah semua selesai, rebus sosis spaghetti tersebut di dalam air mendidih yang telah dicampur sedikit minyak hingga tingkat kekenyalan yang diinginkan. Sisihkan. saus: panaskan mentega, tumis bawang putih dan bawang bombay hingga harum. Masukkan saus tomat dan saus sambal, aduk rata. Setelah panas, masukkan daging yang telah matang dan toma

foto: Fira Nursya'bani Bahan : - 2 bh tahu putih besar - 2 ptg sosis sapi - 2 butir telur, pisah kuning dan putihnya - 1 bh daun bawang diiris - 2 sdm tepung maizena yg dilarutkan dgn sedikit air - 1 sdm margarin untuk menumis - Garam/gula secukupnya. Cara membuat: Potong tahu menjadi delapan potong. Lubangi tahu tepat di tengahnya, sisihkan bagian dalam tahu yang terambil untuk isiannya. Cincang sosis. Lelehkan mentega, tumis isian tahu, campur dengan sosis yang telah dicincang. Beri garam dan gula. Setelah agak matang, masukkan irisan daun bawang. Aduk sebentar. Masukkan tepung maizena dan kuning telur. Aduk semua isian hingga merata. Setelah isian matang, masukkan ke dalam tahu yang telah dilubangi. Gulingkan tahu yang telah terisi di dalam putih telur. Lalu masukkan ke dalam minyak panas. Goreng hingga matang.

Semakin hari, penggunaan bahasa semakin amburadul . Di satu sisi, para pemerhati bahasa  khawatir dengan banyaknya kesalahan yang timbul dalam menggunakan bahasa Indonesia, seperti pembahasan kesalahan penggunaan - nya dalam artikel berikut ini:  http://bahasa.kompasiana.com/2014/01/30/tidurkah-editor-bahasa-indonesia-di-televisi-kita-628390.html . Seberapa fatal kesalahan tersebut tergantung bagaimana kita melihat dan menilai, secara preskriptif atau deskriptif. Di sisi lain, yang lebih mengkhawatirkan dari itu adalah semakin banyaknya bahasa asing yang dipadukan dengan bahasa Indonesia, seperti yang disindir dalam artikel berikut ini:  http://jurnaltoddoppuli.wordpress.com/2010/10/27/bangga-berbahasa-indonesia/ . Beragam upaya dilakukan oleh pemerintah agar anak-anak Indonesia kembali pada 'jalur yang benar' dalam berbahasa Indonesia, salah satunya adalah dengan menghilangkan mata pelajaran bahasa Inggris di dalam kurikulum SD. Sebagian masyarakat senang, namun sebagiannya

Bermula dari jari yang terpeleset... menjadi lelucon... menjadi absurd... menjadi tidak logis... menjadi ejekan parah... menjadi salah paham... menjadi amukan fans-fans fanatik... Berlanjut ke kesalahan teknis  menjadi salah tempat... menjadi salah orang... menjadi salah korban... menjadi salah ukuran...    dan menjadi salah total... Dan yang paling fatal adalah .......... Dari berbagai sumber.