Turis eksklusif di Tangkuban Parahu

foto: Raisan Al Farisi
Lagi-lagi kita jadi turis eksklusif, meski kali ini gak eksklusif-eksklusif amat. Kita sekarang mengunjungi Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Parahu.

Setelah sempat ditutup selama 3 bulan karena wabah corona, TWA Tangkuban Parahu dan tempat wisata lainnya di Lembang sudah boleh dibuka kembali 13 Juni.

Suami yang mau meliput TWA langsung ngajak saya dan Rainier untuk ikut. Dia meyakinkan kalau di hari pertama pembukaan wisata ini, pengunjung TWA pasti masih sedikit.

Benar aja, objek wisata ini masih sepi banget. Cuma ada sedikit mobil pengunjung yang terparkir. Kios makanan dan souvenirnya pun kebanyakan masih tutup.

foto: Raisan Al Farisi
Sejumlah pedagang terlihat masih beres-beres kios. Entah itu mengecat ulang atau menata dagangan.

Selain pedagang kios, pedagang kaki lima juga ada, tapi jumlahnya masih sedikit, seperti pedagang belerang, pedagang gantungan kunci, mamang cilok, dan mamang jasa sewa kuda tunggang.

Di gerbang masuk, semua pedagang dan wisatawan diperiksa suhu tubuh. Mereka juga diwajibkan buat pakai masker.

Gak hanya itu, secara berkala ada mobil petugas yang keliling dan pakai pengeras suara meminta semua orang yang ada di dalam TWA untuk pakai masker dan tidak berkerumun.

Karena sepi, kita bisa bebas foto-foto. Pengennya sih kita keliling kawah juga, tapi ternyata Rainier agak rewel, mungkin karena cuacanya cukup terik. Rai maunya digendong aja nih, dan cuma pengen digendong mominya, padahal momi lagi hamil besar hwehe.

foto: Raisan Al Farisi
Akhirnya kita urung keliling kawah dan ngajak Rai untuk jalan-jalan di deket mobil. Dia cukup antusias liat beberapa kuda yang terparkir, tapi tetep nolak untuk naik karena takut.

foto: Raisan Al Farisi
Rai juga seneng liat patung-patung harimau dan elang yang ada di sana. Buat dia, liat binatang lebih mengasyikan daripada liat kawah.

Untuk yang mau kembali berwisata di tengah wabah kayak gini, jangan lupa selalu sedia masker lebih dari satu. Jadi setelah dari tempat wisata kita bisa langsung ganti masker dengan yang bersih.

Karena masih di bawah usia 2 tahun, Rai gak saya pakein masker. Saya memastikan dia jauh dari orang lain dan gak menyentuh benda apapun.

Saat berwisata memang penting banget buat kita gak pegang-pegang sembarang benda. Walaupun terpaksa megang, kita harus sudah sedia hand sanitizer.

Saya pribadi, yang doyan jalan, sebenarnya gak kepikiran untuk berwisata dalam situasi kayak gini. Terlalu berisiko untuk saya yang sebentar lagi punya 2 anak kecil.

Beberapa kali suami nawarin untuk pergi ke Bogor buat nengokin Mama Bapak. Tapi mengingat kedua orang tua saya sudah di atas 50 tahun dan punya penyakit penyerta, justru mudik akan membahayakan mereka.

Semoga semuanya segera membaik ya. Aamiin.

foto dok pribadi

Comments

Popular posts from this blog

Kerajian Tangan Tas Sedotan

Main di Kebun Teh Puncak

"Karma Dalem Boncel"