Main Pasir di Karanghawu Sukabumi

foto: Fira Nursyabani

Rasanya udah lama banget gak main ke Palabuhan Ratu. Dulu waktu kuliah, hampir setiap tahun ke sini.

Berhubung masih dalam suasana Lebaran, keluarga Cinunuk bersama keluarga Bogor iseng-iseng ngerencanain main ke pantai. Supaya gak macet dan bebas dari penyekatan, kita berangkat Minggu dan pulang Senin. Saya akhirnya pake jatah cuti kantor demi bisa liburan kali ini.

Kami memang pengen banget ngajak Rainier dan Mica main pasir. Rai waktu ke Pangandaran gak sempet main pasir karena pasirnya kotor dan panas. Sekarang jadi kesempatan dua anak ini untuk mainan pasir sepuasnya. Bahkan sampai beli mainan khusus.

Sebelum pergi, kami nginep dulu sehari di Bogor supaya gak capek banget di jalan. Besoknya baru berangkat pagi.

Jarak dari Ciawi ke Palabuhan Ratu kira-kira 3 jam lewat jalur alternatif Cikidang. Jam 11-an kita sudah sampai di penginapan, namanya Legon Pari Beach Resort. 

Penginapannya lucu. Bentuknya bungalow satu kamar satu bangunan, beratap daun kelapa, beralas kayu. Letaknya tepat di bibir pantai. Pemandangannya bagus, tapi anginnya kencang dan cuacanya panas banget ampun.

foto: Fidyastria Saspida

Sore, waktu cuaca mulai adem, Rai dan Mica mulai dilepas di pantai untuk main pasir. Mica, saking senengnya, sampe beberapa kali makan pasir pantai.

Kalau Rai, walaupun asyik main, matanya tetep merhatiin semua orang. Kalau uwa, om, atau ate nya jalan ngedeketin bibir laut, Rai langsung teriak sambil nangis "Jangaaan... jangaaaan... bahayaa..."

foto: Raisan Al Farisi

Walaupun suka main air, ternyata menurut Rai, main di laut itu bahaya. Memang bener sih. Beberapa kali penjaga pantai menghampiri dan mengimbau kita buat gak main-main air laut karena ombaknya cukup besar.

Untungnya di bungalow ini ada kolam renang. Meski ombak besar, kita masih bisa main air di sini.

Malamnya, suasana di pantai ini cukup syahdu. Dari kejauhan terlihat kilauan cahaya cantik dari lampu perahu-perahu nelayan di tengah laut.

Kami ngediriin tenda, masak nasi pake nesting, dan menikmati malam ala pecinta alam. Angin laut masih berembus cukup kencang, tapi gak sepanas siang tadi.

foto: Raisan Al Farisi

Jam 8 malem anak-anak yang lelah seharian main, udah terlelap. Di dalam bungalow udaranya lebih bersih dan dingin, mirip kayak udara di rumah.

Selamat tidur anak-anak..

Besoknya.. subuh-subuh kita menikmati sunrise di ufuk timur. Perlahan lampu di perahu-perahu nelayan mulai dimatikan. Tapi perahu-perahu itu tetap diam di tengah laut.

Ada beberapa surfer yang semangat bangun pagi buat menjajal ombak. Mumpung pantai masih sepi.

foto: Raisan Al Farisi

Selepas cari sarapan di luar penginapan, kami main pasir lagi. Tapi kali ini main pasirnya agak lama, puas-puasin sebelum pulang. Gak cuma main pasir, kami juga puas-puasin berenang dan foto-foto.

Lepas tengah hari, kami pulang.

Seru banget rasanya bisa ngajak anak-anak ke pantai. Mica dan Rai bisa main pasir pantai sambil ngelatih motorik. Mereka bebas guling-gulingan, remes-remes pasir, dan melakukan keseruan lain yang gak bisa didapat di rumah.

foto: Raisal Al Farisi
Dan pastinya.. pantai juga jadi tempat healing untuk popi mominya anak-anak, dari penat stres juga sedih. 

Saat jalan-jalan bareng anak, tentunya yang paling utama adalah memperhatikan aspek kenyamanan, mulai dari kendaraan sampai penginapan, juga cuaca di lokasi. Saya khawatir pantai yang panas dan lengket bikin Rai dan Mica gak nyaman.

Mereka dipakaikan baju se-ringan mungkin supaya keringat gak bertumpuk. Waktu angin lagi besar, anak-anak diminta buat main dulu di dalam kamar. Mereka baru keluar saat cuaca mulai bersahabat.

See ya pantai!

Comments

Popular posts from this blog

Kerajian Tangan Tas Sedotan

Main di Kebun Teh Puncak

"Karma Dalem Boncel"