ULAT ~

-ulat digambar dengan penuh tetesan keringat dingin-


Ulat, jangan muncul dihadapanku.
Sampai kapanpun aku tak akan suka padamu.

Ulat, tahu kah kau menakutkan.
Lebih menakutkan dari ibu-ibu yang suka menggosip.
Lebih menakutkan dari para fans club sepak bola yang anarkis.

Ulat, kau tahu aku tidak pernah takut diam di kosanku yang seram.
Tapi semua berubah saat kau muncul di tempat cuci piring.

Ulat, kau tahu aku senang suasana kantorku yang asri.
Namun kesenanganku berubah petaka saat kau muncul di bawah pohon rambutan dekat pos satpam.
Membuatku ingin menangis setiap datang dan pulang.

Apa maumu?

Ulat, seharusnya kau merasa lebih baik dari kupu-kupu yang pandai menyembunyikan rupa asli dibalik sayap cantiknya. Seperti perempuan-perempuan saat ini yang pandai menyembunyikan kecantikan alami dibalik kecantikan semu mereka.

Ulat, seharusnya kau..
Jauh-jauh dariku.


Fira Nursya'bani, 22 tahun, fobia ulat.

Comments

Popular posts from this blog

Kerajian Tangan Tas Sedotan

Main di Kebun Teh Puncak

"Karma Dalem Boncel"