Hutan Mangrove Angke Kapuk

foto: Intan Pratiwi
Berawal dari kebosanan ngantor, saya dan teman sepermainan.. eh sekantor, Intan, berniat buat main demi ngilangin rasa mumet ngurusi berbagai isu.

Pilihan main jatuh ke Taman Wisata Alam Angke Kapuk di Jakarta Utara. Jadi tempat itu semacam hutan bakau yang dijadiin taman wisata.

Tanpa basa-basi, jadilah kita berdua meluncur pakai motor ke sana. Berbekal GPS yang (lumayan) amsyong, akhirnya kita sampai di tujuan.

Perjalanan sekitar satu jam dari Slipi. Tiket masuk Rp20.000 buat dewasa dan parkir motor Rp5.000. 

Ternyata taman wisata ini bukan hanya sekadar tempat konservasi pohon bakau, tapi juga tempat buat ngadain acara. Ada banyak bangunan-bangunan penginapan berbentuk kemah dan beberapa tempat pertemuan terbuka.

Tapi yang asik adalah jalan setapak yang dibuat dari dahan-dahan kayu. Kita bisa liat pohon-pohon bakau dan aliran air payau yang sedang menuju laut. Lumayan asik buat foto-foto.

Di sepanjang jalan setapak itu juga kita bisa liat banyak hewan-hewan yang pasti jarang kita liat di kota, kayak burung-burung langka sampe biawak. Seriously I saw a biawak by myself for the first time in a forest, quite amazing.
foto: Intan Pratiwi
Yang mau jalan-jalan di air, bisa nyewa perahu boat Rp400.000 atau perahu dayung Rp100.000. Dan yang bawa kamera DSLR bakal dikenai biaya tambahan. Pokoknya asik buat foto-foto...dan pacaran. Haha *ini yang saya sedihkan*

We're so amazed sampai kita dikasih tau kalau kita bisa liat pantai. Akhirnya kita ngikutin papan petunjuk yang nunjukin arah pantai. Aahh kalau udah denger pantai tu rasanya udah ngebayangin hal yang indaah nan menyenangkan.

Tapiii... jreeeng. Setelah sampai ke (apa yang mereka sebut) pantai, kita berdua langsung monohok. Bayangan pantai yang bisa dipake lari-lari India atau sekedar sunbathing langsung pudar.

Di depan mata terhampar proses reklamasi plus beberapa buah beko plus jalan layang besar menuju 'pulau baru.' This wasnt what we suppose to imagine. This city is totally shattered. Saya dan Intan menunduk lesu dan memutuskan untuk enyah dari situ.

Selebihnya, you guys bisa jadiin hutan bakau ini jadi tempat alternatif buat ngilangin stres karena tinggal di ibu kota. hwehe.

dok foto pribadi
foto: Intan Pratiwi

dok foto pribadi
dok foto pribadi

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kerajian Tangan Tas Sedotan

Image
Dua minggu belakangan ini, saya dan mamah bikin dua buah tas berbahan sedotan. Iya sedotan yang biasa dipake buat minum. Berawal dari mamah yang emang hobi bikin-bikin sesuatu yang unik dan info tentang anyaman sedotan dari temen beliau. Cara buatnya terhitung gampang, cuma dibutuhkan keseriusan dan ketelatenan dari mulai nganyam sedotan sampe jadi sebuah tas (atau dompet). Yuk coba bikin yuk... 1. Sediakan sedotan yang sudah digunting menjadi tiga bagian, kira-kira 10cm. 2. Lipat sedotan menjadi dua bagian lalu gabungkan seperti gambar diatas. 3. Ujung sedotan 1 (yang bawah) dilipat kedalam. 4. Setelah dilipat kedalam, ujung sedotan 1 tersebut dilipat lagi kedalam hingga menyangkut pada sedotan 2 . Jika ujung sedotan 1 terlalu panjang, bisa digunting sedikit. 5. Lakukan pada ujung yang satunya lagi. Hingga sedotan berbentuk seperti pada gambar atas.  6. Jika kedua sedotan sudah menyatu satu sama lain, masukkan sedotan 3 . Lipat menyilang seper
Read more

Main di Kebun Teh Puncak

Image
foto: Raisan Al Farisi Sebagai warga asli Bogor, saya keitung jarang banget main-main di perkebunan teh di Puncak. Dulu sih main ke Puncak seringnya ke rumah teman-teman sekolah. Tapi kali ini saya mau menjajal perkebunan teh yang letaknya tepat di perbatasan antara Bogor dan Cianjur, yaitu Perkebunan Teh Ciliwung. Kebetulan fotografer kantor ada yang minta diantar ke sini. Lumayan ya jadi pemandu wisata dadakan.   Pintu masuk perkebunan ini ada di pinggir jalan, di seberang rumah makan Rindu Alam. Tiket masuknya agak mahal sih untuk lokasi wisata yang stagnan kayak gini, yaitu Rp 7.000 (th 2015), tidak termasuk biaya parkir. foto: Raisan Al Farisi Perkebunannya memang gak luas banget, tapi pengunjung bisa mengekspor spot-spot foto yang bagus. Untung saya jalan sama fotografer, jadi punya foto-foto bagus deh. Yippii… Di dalam perkebunan juga ada berapa pedagang yang menjajakan kopi dan mie instan. Biasanya kalau ada pedagang, rawan banyak sampah nih. Semog
Read more

"Karma Dalem Boncel"

Image
dok potretBDG Naskah ditulis oleh Rosyid E. Abby Persembahan: Potret Bandung Tempat: Gedung Kesenian Rumentang Siang, Jl. Baranang Siang, No.1, Kosambi, Bandung Waktu: Kamis-Sabtu, 27-29 Maret 2014 Sutradara: Nanang Id Penata gerak: Tris Emd Artistik: Ipan Sopandi Penata musik: Dian Haydn Pemusik: Tantra (gitar), Arizal (bass), Dolly (biola), Neno (drum), Eka (kacapi & suling) Pemain: Boncel: Aji & Zaqi Bapak Boncel: Openk Emak Boncel: Dini & Intan Tuan Karta: Deri & Gilang Juragan Kapala: Fahmi Juragan Istri: Yolanda Dang Surya: Janwar Juag Awang: Wiki Pembantu: Pyan, Lucky, Irwan, Novia, Silvie Pedagang: Pyan & Lucky Pemburu: Deri & Fikri Pengawal: Bratasena Sinopsis: Boncel yang lahir di tengah keluarga miskin bertekad untuk memiliki hidup yang lebih baik. Lalu ia meninggalkan kedua orang tuanya dan bekerja sebagai abdi di beberapa rumah priyayi. Boncel dikenal sebagai sosok yang pintar, jujur, dan ra
Read more