Liburan Tahun Baru, Lihat Ikan di Seaworld

foto: Fira Nursya'bani
Saya kira menghabiskan libur tahun baru di Jakarta itu bakal menyenangkan karena sepi. Gak belajar dari pengalaman ke Taman Mini dulu, saya dan keluarga memutuskan untuk jalan-jalan ke Jakarta, tepatnya ke Seaworld, Jakarta Utara.
 
Sebenarnya sudah lama saya sekeluarga ingin pergi ke Seaworld. Dulu sih pernah ke sini waktu belum sekolah, bareng temen-temen sekolahnya Bapak, dan waktu TK, bareng Mama dan Mama Ageung. Alhamdulillah kali ini bisa direalisasikan, meski ternyata Seaworld penuuuh bingit.

Dari rumah, kita berangkat pagi-pagi banget. Di tol Jagorawi sampe tol Lingkar Dalam sih masih lancar. Tapi pas masuk ke kawasan Ancol, kita harus rela antre di pintu masuk sekitar dua jam. Setelah dapat tempat parkir, kita salat dulu di masjid dekat situ.

Sesampainya di pintu masuk Seaworld, wah antrenya panjaaaang tak terkira. Gak mau buang waktu, saya dan Teteh antre duluan, karena Mama, Bapak, dan Aa masih jajan.

Lalu kemudian ada pengumuman kalau kita bisa beli tiket dengan cara debit di dalem, tentunya tanpa perlu antre. Sementara Teteh mencoba beli tiket debit, saya masih jaga antrean,takut-takut gak dapet tiketnya.

Gak lama, Alhamdulillah akhirnya kita bisa langsung masuk. Seingat saya, dulu Seaworld ini luas banget, plus banyak ikan-ikan besar.

Tapi kali ini saya merasa Seaworld gak semenakjubkan dulu. Entah, mungkin saya memang sudah tumbuh besar jadi semuanya terasa kecil.

Di bagian depan ada ikan-ikan besar, macam arapaima yang disatukolamkan dengan penyu raksasa. Sayang banget kolamnya agak sedikit butek, jadi agak sulit untuk fotoin mereka. Padahal saya seneng banget lihat arapaima, besar dan lincah.

Kemudian ada beberapa makhluk laut lainnya yang kita lihat, ada berang-berang, kepiting, ikan-ikan hias. Di bagian tengah ada kolam dangkal yang di dalamnya ada bintang laut. Boleh dipegang tapi gak boleh diangkat ke atas air.

Ada kolam anak hiu juga, tapi agak serem ya. Lalu ada beberapa akuarium unik bentuk mobil dan telepon umum yang di dalamnya banyak dihuni ikan hias.
foto: Fira Nursya'bani
foto: Fira Nursya'bani
Gak lengkap rasanya kalau ke Seaworld tanpa masuk ke terowongan berjalannya yang fenomenal. Untuk masuk ke sini, kita harus antre berdesak-desakan dengan pengunjung lain.

Terowongan memang dibatasi hanya untuk beberapa puluh pengunjung sekali jalan, supaya gak eungap dan membludak banget di dalamnya.

Yang paling ngegemesin di dalam terowongan ini tentu aja ikan pari manta raksasa yang berenang sambil nempel-nempel di kaca. Terus ada banyak ikan lainnya, yang bikin leher pegel karena harus lihat akuarium 180 derajat.
foto: Fira Nursya'bani
foto: Fira Nursya'bani
Setelah ini kita istirahat dulu di depan akuarium besar. Di sini biasanya ada pertunjukan ngasih makan hiu sama petugasnya.

Sayang, jam pertunjukkannya ternyata sudah kelewat tadi. Huhu. Pertunjukkan lainnya baru dimulai sore.
foto: Fira Nursya'bani
Alhasil, kita melipir deh ke museum hewan-hewan yang diawetkan. Di sini ada ruangan khusus akuarium ubur-ubur. 

Kita bisa lihat berbagai macam ubur-ubur, mulai dari yang kecil hingga yang besar. Ternyata ubur-ubur lucu juga ya, imut-imut, transparan, dan suka meliuk-liuk.
foto: Fira Nursya'bani
Sementara itu, sejumlah ikan yang diawetkan di sini ada ikan pari raksasa dan berbagai spesies ikan-ikan laut lainnya, bahkan ada gurita juga. Mereka ini makhluk-makhluk yang mati, bukan dibunuh.
foto: Fira Nursya'bani
foto: Fira Nursya'bani
foto: Fira Nursya'bani
Fiuh, setelah keliling-keliling sampe pegel, akhirnya kita memutuskan untuk pulang, karena hari sudah mulai sore juga.

Kita menyempatkan diri mampir ke toko souvenir untuk beli boneka bintang laut dan bantal untuk di mobil.

Awalnya kita mau mampir dulu sebentar ke pantai Marina Ancol yang melegenda, sekalian cari makan, tapi ternyata di dalam kawasan Ancol ini sudah macet parah banget.

Kita kemudian putar balik dan memutuskan untuk pulang dan cari makan di luar Ancol.

Meski seru banget ke Seaworld, saya dan keluarga tetap sulit menikmati karena sangat sangat membludak pengunjungnya. Semoga ini semua artinya warga Jakarta itu bahagia dan sejahtera karena mereka punya tempat untuk berlibur, syukurlah.

Comments

Popular posts from this blog

Kerajian Tangan Tas Sedotan

Main di Kebun Teh Puncak

"Karma Dalem Boncel"