Main di Kawah Kamojang Garut

foto: Raisan Al Farisi
Walaupun sudah pensiun naik gunung, saya masih bisa lihat kawah di wisata Kawah Kamojang yang ada di area Geothermal PLTU Kamojang. Tempat wisata ini udah masuk list wisata keluarga yang akan kita kunjungi di tahun ini.

Untuk masuk ke kawah ini, kita cuma perlu merogoh kocek Rp20 ribu++ berdua (harga 2019). Harga itu sudah termasuk asuransi juga loh.

Saya kira wisata Kawah Kamojang ini mirip kayak wisata Kawah Putih di Ciwidey. Tapi ternyata beda banget.

Kawah Kereta Api. foto: Raisan Al Farisi 
Kalau di Kawah Putih kita lihat satu kawah besar berwarna biru yang berbau belerang menyengat, di Kamojang kawahnya ada beberapa dan terpisah-pisah.

Di dekat pintu masuk, tepat dipinggir jalan, ada Kawah Manuk. Kawah ini agak besar (tetapi ukurannya cukup kecil kalau dibandingin sama Kawah Putih Ciwidey). Warna belerang di kawah ini hitam keabu-abuan, dan ada asap di atasnya.

Tapi bau belerang di kawah ini gak terlalu menyengat. Asap yang mengepul kayaknya menunjukkan kalau kawah ini masih aktif dan belerangnya masih panas. Jadi, hati-hati ya kalau foto-foto di sini.

Setelah memasuki kawasan wisatanya, kita disuguhkan dengan salah satu kawah fenomenal di sini, yaitu Kawah Kereta Api. Kalau pada umumnya bentuk kawah itu mirip danau yang lebar, lain halnya dengan kawah ini.

Kawah Kereta Api berukuran kecil tapi semburan uapnya sangat kencang. Sakit kencangnya, kawah ini bisa mengeluarkan suara melengking mirip kereta uap.

Biasanya di sini akan ada penjaganya, yaitu Abah Koko, yang menyimpan pipa di bibir kawah. Seketika, suara melengking itu akan muncul. Rainier sampe kaget, tapi dia penasaran.

Kawah selanjutnya ada Kawah Hujan. Untuk bisa mencapai kawah ini, kita harus jalan nanjak beberapa menit. Enaknya, di sini jalannya sudah ditembok dan sudah bagus. Bahkan ada toiletnya juga lho.

Kawah ini disebut Kawah Hujan karena ada air menyembur dari dalamnya. Air rintik-rintik itu memang mirip dengan hujan. Di sekitar kawah ini juga banyak asap mengepul.

Air panas di kawah ini dipakai oleh pengelola untuk jualan telur rebus. Jadi, mereka sedia telur ayam yang bisa kita beli dan kita rebus di air panas alami. Seru ya.

Kawah Hujan. foto: Raisan Al Farisi

Kawah Kamojang ini cukup unik. Kawahnya terletak terpisah-pisah dan hampir semuanya berasap. Tapi pengunjung gak perlu khawatir karena setiap kawah pasti diberi pagar pembatas supaya gak  bisa diterabas seenaknya.

Sebenarnya masih ada beberapa kawah lagi kalau kita mau nanjak. Tapiii... berhubung saya bawa anak bayik yang lumayan berat, akhirnya kita cukupkan petualangan sampai di sini.

Pas turun ke bawah, saya baru menyadari kalau ternyata seluruh kawasan Kawah Kamojang ini adalah kawah. Jadi tangga dan tanah yang saya injak ini sebenarnya kawah dan sewaktu-waktu bisa aja aktif dan berasap.

Walaupun Kawah Kamojang terlihat 'biasa' aja, tapi dibalik itu ada misteri yang mengagumkan. Masya Allah.

Comments

Popular posts from this blog

Kerajian Tangan Tas Sedotan

Main di Kebun Teh Puncak

"Karma Dalem Boncel"