Mengukir Kenangan di Warung Laos

Dok. Pri
Kenapa harus Warung Laos? Saya pun gak paham. Tapi di kafe ini saya dan suami sudah banyak mengukir kenangan. 


2015. Waktu pertama kali saya diajak ke Bandung, tiba-tiba Raisan bawa saya kencan ke kafe yang letaknya di Dago atas ini. Warung Laos sebenernya sama aja kayak kafe-kafe pada umumnya. Karena letaknya yang agak tinggi, dari lantai 2 kita bisa lihat pemandangan kelap kelip lampu malam di Kota Bandung.
2015. foto: Raisan Al Farisi

2016. Lantai dua selalu jadi tempat favorit karena selain pemandangannya indah, tempatnya pun asik buat foto-foto. Biasanya di sini selalu sepi, jadi saya khusuk berpose.

2016. foto: Raisan Al Farisi

2017. Sepulang nonton Kickfest, saya dan Raisan memboyong sahabat saya, Wisnu, dan calon istrinya ke sini. Double date ceritanya. Waktu itu kita masih sama-sama calon manten. Kalau sekarang mungkin udah riweuh sama anak kali yak. 
2017. foto: Raisan Al Farisi

2018. Mumpung belum hamil besar, saya berkesempatan lagi main ke sini. Waktu itu usia kehamilan masih 7 bulan. Karena saya gak pantang makan apapun, setiap ke Warung Laos saya selalu pesen pizzanya yang enak dan kriuk.
2018. foto: Raisan Al Farisi

2019. Akhirnya ada kesempatan ngajak Rai ke sini. Kali ini saya dan suami sedang merayakan ulang tahun pernikahan yang kedua. Karena di lantai 2 dingin dan penuh angin, sekarang kita pindah tempat favorit ke lantai 1. Tapi saya masih gak move on dari pizzanya lho.
2019. foto: Raisan Al Farisi

Jadi, kenapa Warung Laos? Sama seperti Raisan yang saya temui secara acak dan tiba-tiba jatuh cinta, Warung Laos pun demikian.

Comments

Popular posts from this blog

Kerajian Tangan Tas Sedotan

Main di Kebun Teh Puncak

"Karma Dalem Boncel"