A Light Short Story: Cinta Pada Pandangan Pertama itu ... (1)

“Brug..!!” Danish dan Eno tak sengaja bertabrakan di depan pintu toilet wanita, buku-buku dan kertas-kertas yang dibawa Danish berhamburan ke lantai. Eno yang memang tidak mendengar langkah kaki Danish karena sedang mendengarkan musik melalui headphone itu hendak membantu mengambil barang-barang yang jatuh. Namun tak sengaja ia menyentuh tangan Danish saat perempuan cantik berjilbab itu juga sedang sibuk memunguti barang-barangnya.

Mereka bertatapan selama beberapa detik, “waahh cantiknya cewek ini…” ujar Eno dalam hati. Belum sempat ia meminta maaf, tiba-tiba Valle, kekasihnya, keluar dari pintu toilet. Eno seketika menjadi gugup dan memberikan beberapa buku dan kertas yang sudah diambilnya pada Danish.

Tanpa menyadari apa yang sedang terjadi, Valle langsung menggandeng tangan Eno menjauhi toilet. Eno masih terpaku atas peristiwa pertemuannya dengan Danish tadi secara tak sengaja, sesekali ia melihat ke belakang, ke arah Danish.

***

“Gue tadi gak sengaja  tabrakan sama cowok cakep pas keluar dari toilet, ya ampun itu cowok keren banget!!!” dengan heboh Danish bercerita pada sahabatnya, Bayu.

“Trus lu jatuh cinta sama cowok itu? Trus lu jadian? Sinetron banget,” tanggap Bayu acuh.

Danish mendelik tajam, “eeehh, nggak gitu juga kali, dia udah punya cewek!”

“Masa?” tanya Bayu masih dengan acuh.

“Iya, ceweknya keluar dari toilet, trus langsung deh ngegandeng tangan dia. Ceweknya cantik banget, modis gitu Bay. Yaa kalo bukan pacarnya gak mungkin lah itu cewek gandeng-gandeng tangan cowok.” Danish bercerita dengan nada kesal.

“Iya bener, emangnya elu suka sembarangan ngegandeng tangan gue.” ujar Bayu.

“Gue? Hahaha. Ya gak apa-apa lah, elu kan pembantu pribadi gue! Mau gue gandeng kek, mau gue cubit kek, mau gue ceburin ke kolam kek, ya terserah gue! Hahaha.” Canda Danish.

“Sialan!!! Sini gue cubit pipi lu supaya tambah tembem. Hahahha..” tawa dua sahabat itu pun memecah keheningan sore taman kampus.

“Semoga perempuan itu memang bukan pacarnya..” doa Danish dalam hati.

“Semoga Danish gak ketemu-ketemu sama cowok itu lagi ya Tuhan..” doa Bayu dalam hati juga.

***

“Apakah jatuh cinta pada pandangan pertama itu benar-benar ada?” Eno menulis pada kolom update status di Facebooknya. Ia termenung di kamarnya malam itu, memikirkan satu wajah, wajah perempuan yang ia temui secara tak sengaja di toilet kampus. Wajah Danish.

Tak lama kemudian satu notifikasi diterima, “Vallerie Raudya commented on your status.”

“Mampus!” ujar Eno panik.

“Kamu jatuh cinta sama siapa sayang?” Komen Valle tanpa basa basi.

“Jatuh cinta sama kamu sayang, aku jatuh cinta di setiap pandangan pertama aku sama kamu setiap hari ♥” Balas Eno berbohong.

“I love you sweetie, aku kangen kamu. Malem ini kita ketemu yuk ♥” Valle membalas komen Eno dengan polosnya.

Eno gelagapan, ia sedang tidak bernafsu untuk bertemu dengan Valle, otaknya penuh dengan pikiran tentang Danish. Siapa namanya? Jurusan apa? Rumahnya di mana? Punya pacar atau belum? Pertanyaan-pertanyaan itu terus melayang-layang di kepala Eno. “Maaf sayang, aku masih banyak tugas. Gak bisa ketemu dulu kayanya, maafin aku ya.” ~

***

Comments

Popular posts from this blog

Kerajian Tangan Tas Sedotan

Main di Kebun Teh Puncak

"Karma Dalem Boncel"