Neerja Bhanot: Keberanian Perempuan

dok: Fox Star Studios
NEERJA
Sutradara: Ram Madhvani
Pemain: Sonam Kapoor, Shabana Azmi, Harish Bhanot, Shekhar Ravjiani


Neerja Bhanot (Sonam Kapoor), meniti karier di usia muda sebagai seorang model. Namun karirnya berantakan saat ia dijodohkan orang tuanya dengan seorang laki-laki dan terpaksa menikah.

Neerja yang saat itu masih berusia 22 tahun, tidak memiliki kehidupan pernikahan yang bahagia. Suaminya bukan sosok yang baik, sehingga setelah dua bulan menikah ia memutuskan untuk kabur dan kembali ke rumah orang tuanya di Mumbai.

Ibu Neerja, Rama Bhanot (Shabana Azmi), merasa iba melihat anak perempuan satu-satunya harus menanggung derita. Ia lalu mengizinkan Neerja kembali meniti karier. Kali ini bukan sebagai model, Neerja memilih bergabung dengan Maskapai Pan Am India sebagai pramugari.

Pada 5 September 1986, Neerja untuk pertama kalinya menjadi kepala pramugari dalam penerbangan Pan Am 73 rute Mumbai-Frankfurt. Pesawat tersebut membawa 376 penumpang dan 19 awak.

Dalam perjalanan menuju Frankfurt, Jerman, pesawat Pan Am 73 harus terlebih dahulu transit di Bandara Karachi, Pakistan. Nahas, sesaat setelah mendarat di bandara tersebut, pesawat diserang dan dibajak oleh empat orang teroris bersenjata.

Lima orang teroris itu diketahui berasal dari jaringan organisasi Abu Nidal dari Libya. Mereka berencana membajak pesawat untuk bisa terbang ke Cyprus dan melepaskan kawan-kawan mereka yang ditahan di penjara sana.

Neerja yang terkejut melihat ada teroris yang masuk ke dalam pesawat, langsung berinisiatif memberi tahu awak pesawat di kabin. Pilot pesawat bersama co-pilot dan teknisi pesawat yang seluruhnya berkebangsaan Perancis melakukan penyelamatan diri dengan keluar dari pesawat melalui pintu kabin. 

Dengan demikian pesawat tidak bisa terbang ke tujuan yang diinginkan para teroris.

Tidak adanya awak dalam kabin membuat Neerja sebagai pramugari senior terpaksa mengambil alih pimpinan. Ia tetap berusaha tenang, meski beberapa kali pistol ditodongkan ke kepalanya oleh teroris yang marah setelah mendapati tidak ada pilot di kabin pesawat.

Keberanian Neerja tak sampai di situ, di tengah kegaduhan di dalam pesawat, ia meminta izin membagikan minuman dan makanan kepada penumpang. Dengan sembunyi-sembunyi ia juga meminta penumpang yang duduk dekat pintu darurat untuk bersiap melakukan prosedur penyelamatan.

Setelah pembajakan berlangsung selama 17 jam, pesawat mengalami kehabisan daya sehingga lampu di dalamnya padam. Keempat teroris panik dan menembaki penumpang dengan membabi buta.

Neerja melihat kepanikan itu sebagai kesempatan untuk menyelamatkan penumpang. Ia lalu membuka pintu darurat pesawat dan membiarkan penumpang turun.

Ia bisa saja memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur dan melarikan diri, namun Neerja lebih memilih tetap berada di dalam pesawat sampai semua penumpang turun. Saat akan menyelamatkan anak-anak, Neerja akhirnya tertembak beberapa kali di bagian punggung.

Drama penyanderaan pun usai, Neerja berhasil menyelamatkan 375 orang dari total 395 penumpang dan awak, namun tak dapat menyelamatkan nyawanya sendiri.

Film biografi Neerja diangkat dari kisah nyata yang dialami pramugari muda asal India, Neerja Bhanot. Neerja dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa pembajakan di Bandara Karachi dua hari sebelum ulang tahunnya ke-23 pada 7 September 1986.

Atas keberaniannya, Neerja menjadi orang termuda yang dianugerahi penghargaan Ashok Chakra Award, yaitu penghargaan bergengsi di India bagi tokoh-tokoh pemberani.

Setting film sepenuhnya difokuskan di dalam pesawat saat adegan pembajakan. Menurut sang sutradara, Ram Madhvani, salah satu kesulitan di  film ini adalah ketika kru memutuskan menggunakan pesawat sungguhan untuk pengambilan gambar.

Namun kemudian, ia dan tim kreatif menyeting ulang satu pesawat milik Maskapai Pan Am agar terlihat seperti pesawat yang beroperasi pada 1980an. Tim mengubah sedikit tampilan kabin, kursi, hingga pegangan pintu pesawat, yang seluruh prosesnya memakan waktu 48 hari.

Dalam film ini, Madhvani menggandeng aktris cantik Sonam Kapoor untuk berperan sebagai Neerja. Selain harus menggunakan dua bahasa, yaitu India dan Inggris, selama pengambilan gambar Kapoor juga harus mempertahankan ekspresi ketakutan yang amat sangat.

Aktris berusia 30 tahun itu memperlihatkan kualitas akting yang luar biasa. Untuk bisa secara sempurna memerankan Neerja, ia mengaku terlebih dahulu mencari tahu dan mempelajari karakter Neerja dari keluarga dan kerabat dekat mendiang pramugari tersebut.

Akting Kapoor juga didukung pemain-pemain lainnya seperti Shabana Azmi sebagai Rama Bhanot dan Yogendra Tiku sebagai Harish Bhanot (ayah dan ibu Neerja), serta Shekhar Ravjiani sebagai Jaideep, kekasih Neerja.

Alur campuran digunakan dalam film ini untuk menggambarkan kehidupan sang pramugari. Ketakutan saat menghadapi teroris ternyata pernah dirasakan Neerja saat menghadapi suaminya yang pemarah.

Beberapa kali ia melakukan flashback akan kehidupan rumah tangganya yang menakutkan. Namun hal itu justru membuatnya semakin berani. Ia berfikir, jika ia bisa menghadapi ketakutan akan suaminya, tentu ia juga bisa menghadapi ketakutan akan teroris.

Neerja berhasil menyuguhkan klimaks yang mengharukan. Hanya, adegan monolog yang dilakukan Rama Bhanot di akhir film berlangsung terlalu lama yang justru menghilangkan kesan sedih akan kematian Neerja.

Press Screening 24 Februari 2016, Plaza Senayan. Terbit di Harian Republika 11 Maret 2016.

sumber: epaper.republika.co.id

Comments

Popular posts from this blog

Kerajian Tangan Tas Sedotan

Main di Kebun Teh Puncak

"Karma Dalem Boncel"