Bertemu Obama di Kota Kasablanka

Kabar 'mudik' Presiden Amerika Serikat (AS) ke-44 Barack Husein Obama, sudah santer terdengar sejak bulan lalu. Tapi menurut informasi yang saya dapat dari Kementerian Luar Negeri RI, Obama ke sini boyong Michelle, Malia, dan Sasha untuk liburan aja kok ke Bali dan ke Jogja, yang diteruskan dengan makan bakso bareng Pak Presiden Jokowi di Istana Bogor.

Ternyata ada satu informasi yang saya lewatkan, yaitu di hari-hari terakhirnya di Indonesia, Obama akan hadir di acara Kongres Diaspora Indonesia ke-4 untuk memberikan keynote speech.

Dan satu hari sebelum acara pembukaan kongres pada 1 Juli, saya baru diminta kantor untuk liput acara ini. Padahal kalau gak dadakan kan bisa nebeng rombongan Obama dari Bogor ke Jakarta. Huft. *ditimpuk paspampres

Jam 07.00 pagi saya sudah nongkrong cantik di Kota Kasablanka, tempat kongres diadakan. Peserta kongres dari diaspora atau publik, harus daftar daring dulu kalau mau ikut mendengarkankan keynote speech Obama.

Beruntung saya punya ID Press khusus untuk acara ini, jadi gausah susah-susah antre.

Ruangan The Kasablanka Hall ini sangat besar dan bisa menampung sekitar 2.000an orang. Yang nyebelin adalah, ruangan ini AC-nya super dingin banget, berasa ada di dalam kulkas. Kebayang dong gimana rasanya ada di dalam kulkas selama tiga jam.

Acara baru dimulai pukul 10.00, diawali dengan sambutan dari Ketua Indonesian Diaspora Network Global Dino Patti Djalal dan pembacaan puisi oleh Ibu Menlu Retno LP Marsudi. 

Sejam kemudian, setelah lama menanti, Obama dipersilakan masuk ke panggung. Sontak penonton berdiri dan ambil gambar pakai ponsel masing-masing. Karena di lensa kamera ponsel saya ini foto Obama gak ketangkep karena kecil dan gelap banget, jadi saya fotoin dari layar besarnya aja ya.

Presiden AS ke-44 Barack Husein Obama
foto: Fira Nursya'bani

Di awal pidatonya, Obama sempet 'curhat' soal jalan-jalannya seminggu lalu di Bali dan Jogja. Makleum, doi dan keluarga sudah menghabiskan hampir seminggu liburan di dua kota ini.

Selain itu, katanya sih dia cukup terkesima juga dengan kondisi Jakarta yang berubah sangat moderen dibandingkan dengan era akhir 1960an, waktu dia masih jadi anak Menteng Dalam.

Di zamannya, gedung tinggi di Jakarta cuma Hotel Indonesia dan Sarinah. M
asih banyak pepohonan juga waktu. Dan ternyata kerjaan Obama waktu kecil di Jakarta adalah naik becak, ngepel rumah, dan nangkep ayam-ayam yang lepas.

Yaa intinya "Indonesia bagian dari diri saya," kata dia dengan bahasa Indonesia yang fasih.

Kosakata bahasa Indonesia lainnya yang diucapkan Obama banyaknya kosakata-kosakata kuliner, seperti bakso, es cendol, es doger. Tau aja nih kalau Indonesia kaya akan kuliner. Belum aja belio disuguhin seblak, ceker mercon, dan rujak ulek. Bikin nagih.

"Guru saya bilang kalau Barry ingin jadi presiden, padahal saya lupa apa benar saya pernah bilang seperti itu," katanya kemudian, bahahaha *tepok jidat*

Dulu Obama kecil tinggal di Jakarta dengan nama Barry Soetoro. Terlepas dari benar apa nggak omongannya itu, yang penting dia udah jadi presiden beneran lah ya. Bangga Indonesia.

"Ayah tiri saya Muslim, dan dia menghormati Hindu, Buddha, Kristen..." katanya lagi. Ayah tiri Obama ini warga asli Indonesia, gak heran kalau beliau paham bener soal toleransi. Yang gak paham, boleh belajar nih sama om Lolo Soetoro.

Selanjutnya, Obama membahas seputar ekonomi, anak muda, dan media sosial yang agak-agak serius dikit. Dia juga sempat ngobrol-ngobrol santai bareng Dino Patti Djalal.

Waktu itu Dino Patti tanya kenapa Obama bisa selalu tenang saat menghadapi masalah dan tekanan sebagai seorang presiden di sebuah negara adidaya.

Dan jawaban Obama adalah: "Mungkin saya tenang karena saya lahir di Hawaii, di sana banyak pantai dan semilir angin." Bahahaha.

Ada aja mantan Presiden Amerika jawab pertanyaan kayak gini. Pantes aja doi disukai rakyatnya, ternyata woles banget.

Setelah berada di atas panggung sekitar 30 menit, Obama berswafoto ria bersama Dino dan dua pembawa acara. Bye Pak Presiden, semoga liburannya menyenangkan dan sampai dengan selamat di Seoul.

Menyaksikan langsung Obama berpidato secara khusus adalah pengalaman yang berharga dan gak akan pernah dilupakan. Kalau waktu nonton Simple Plan saya bisa teriak-teriak kegirangan, kali ini saya harus menyimpan kekaguman saya sendiri di tenggorokan.

Kalau saya teriak sendirian, apa gak digerudug petugas keamanan dan disangka gila!

Puas banget nyimak langsung pidatonya yang berbobot dan gak bikin boring. Sayangnya, Michelle, Malia, dan Sasha gak dikenalin di atas panggung, padahal kan mau cipika cipiki. Huft.

***

Bingung cari tempat buat ngetik karena venue penuh banget, akhirnya saya melipir ke Aruba Room untuk liat diskusi bertemakan toleransi.

Di sini ada Rosiana Silalahi yang jadi pemandu diskusi dan ada Anies Baswedan, Imam Shamsi Ali, Romo Markus Solo Kewuta SVD, dan Reza Rahadian.

Tema ini gak terlalu menarik sih, karena saya gak percaya kalau Indonesia lagi krisis toleransi. Indonesia itu negara paling toleran terhadap keyakinan dan mesti intoleran terhadap tindakan amoral. Lha ini kok jadi saya yang diskusi sendirian.
Yoshi Sudarso
foto: Fira Nursya'bani
Setelah dari sini, saya melipir lagi ke The Kasablanka Hall. Di sini ada diskusi menarik soal anak-anak bangsa yang berprestasi di luar negeri. Pengisi diskusinya ada Maudy Ayunda, Tania Gunadi yang udah jadi aktris di Los Angeles, Tasia dan Grasia Seger yang menangin acara masak My Kitchen Rules di Australia, dan Yoshi Sudarso si Power Ranger Biru.

Yaaakk ini baru diskusi yang seru abis. Mereka ganti-gantian ngejelasin kenapa bisa sukses di negeri orang. Fokus penonton tentunya ke Tania Gunadi, cewek asal Bandung yang nyasar jadi artis di Amerika.

Doi masih bangga banget sama logat Sundanya meski udah 15 tahun tinggal di Los Angeles dan filmnya bejibun. Hmm. "Success is when you're happy all along the way.." katanya. Sip, setuju teh!

Dan fokus mata saya tentunya ke satu-satunya cowok yang ada di atas panggung, yaitu Yoshi Sudarso, yang jadi Rangers Biru dalam film Power Rangers Dino Charge.

Ternyata cowok ini hobinya loncat-loncat, harus banget dia masuk panggung dengan cara backflip. Untung cakep *eh.

Dulu sempet mikir, Yoshi kesel gak ya diaku-aku sebagai putra bangsa setelah sukses di Amerika? Tapi nyatanya, dia sangat mengakui Indonesia. Dia mau hadir di Kongres Diaspora dan mengakui bahwa dia cinta Indonesia. Ih kok gemesin ya.

Lebih gemesin lagi karena Yoshi yang kekar dan gantengnya gak ketulungan ini ternyata orangnya asik dan suka becanda. 
Kadang ada ya cowok-cowok yang dingin dan sok cool biar keliatan keren. Tapi Yoshi selalu ketawa dan banyol sepanjang diskusi, ditambah mukanya di-zoom di layar besar. Kuatkan hatiku ya Tuhan.

Berhubung ponsel saya hampir mati karena kehabisan daya baterai dan power bank saya hilang entah kemana, saya harus segera selesaikan ketikan berita. Terima kasih Diasporaaa ~~

sumber: epaper.republika.co.id

Comments

Popular posts from this blog

Kerajian Tangan Tas Sedotan

Main di Kebun Teh Puncak

"Karma Dalem Boncel"