KKN: Selamat Datang di Pamanukan

Kita dapat posko di Dusun Pangasinan, Desa Pamanukan. Agak canggung sih di hari pertama, karena kita gak tau apa yang mau dilakukan. Hwaa... Akhirnya kita pura-pura rapat kelompok aja deh untuk menentukan desk masing-masing.

Oia, Adika, Aini, dan saya sudah terpilih sebagai ketua, sekretaris, dan bendahara. Sementara yang lain dipecah beberapa divisi, yaitu divisi pendidikan, keagamaan, dan lingkungan hidup.

Ekspektasi: membuat kerangka kerja
Realita: nentuin malam ini mau makan apa


Setelah itu besoknya kami sowan ke Kantor Kepala Desa Pamanukan. Letaknya gak jauh dari Dusun Pangasinan, cuma lima menit naik motor. Di sini kita sempat berbincang sebentar dengan perangkat desa, Pak Ade Maska.  


Ekspektasi: "Pak, masyarakat di sini mayoritas bekerja sebagai apa?"
Realita: "Pak, makanan yang enak di sini apa ya?"


Alhamdulillah, setelah itu kita diberi kesempatan untuk ngobrol-ngobrol langsung dengan Kepala Desa Pamanukan, Bapak Sudi. Di sini kita kepoin soal apa aja sih permasalahan yang ada di desa ini dan apa aja keunggulannya.



Baru deh kita pasang banner KKN Posdaya yang kita namai Posdaya Garuda di depan pintu masuk kantor desa. Fiuh. Kita siap berbakti untuk desa. Hormat!







Malamnya, karena belum ada kegiatan, saya dan Upi iseng-iseng shalat Magrib di masjid terdekat. Di sana ada beberapa anak yang lagi shalat berjamaah. Lalu kita kenalan deh, ada Reyhan, Shinta, Amel, dan Virgin. Saya gak ngangka mereka bisa seramah ini sama orang asing.

Untuk mengenal lebih dekat, kita ajak mereka main di posko. Mereka dengan senang hati mengikuti instruksi kita, bahkan mereka ngajak temen-temen juga. Setelah ini, mereka jadi sahabat kita sampai kita selesai KKN di sini.


Besoknya kita keliling kampung untuk memperkenalkan diri. Kita lihat-lihat PAUD di dusun ini, yang kondisinya kurang menarik untuk anak-anak. Nah, kita berinisiatif untuk mengubah PAUD ini supaya lebih cantik.

Untuk mewujudkan impian, kita sowan ke rumah bu RW yang menginisiasi PAUD di dusun ini. Yeay, dengan senang hati bu RW mengizinkan kita untuk bantu beres-beres PAUD. Kita langsung berunding, kapan ya waktu yang tepat untuk merombak PAUD, mumpung anak-anak belum masuk masa sekolah.

Tapi ternyata bukan hanya PAUD yang gak karuan, sungai di dusun ini lebih-lebih gak karuan. Dari ujung ke ujung, sungai ini dipenuhi dengan sampah. Sampah kecil, sampah besar, sampai kasur dan kursi reyot pun ada di sungai selebar kira-kira tiga meter ini. Apakah bisa tim KKN ini mengubah kebiasaan masyarakat untuk gak buang sampah ke sungai?

Meski lelah keliling kampung, kita tetap melanjutkan misi perkenalan. Siang hari kita pergi ke SD Negeri Ekasari. Rata-rata anak-anak Dusun Pangasinan sekolah di sini, tapi ada juga yang sekolah di SD Negeri Pamanukan, yang lokasinya lebih jauh.

Di sini kita berkenalan dengan beberapa guru yang semuanya baik-baik. Insya Allah kita akan mengisi kelas di SD ini saat pesantren kilat di bulan Ramadhan nanti. Hiiyy, gak sabar pengen kenalan sama dedek-dedek unyu.


pic: personal documentation

Comments

Popular posts from this blog

Kerajian Tangan Tas Sedotan

Main di Kebun Teh Puncak

"Karma Dalem Boncel"