KKN: Waktunya Santai

Gak selalu berkegiatan yang berat dan capek, tim KKN Pamanukan juga punya waktu luang untuk bersantai. Yuk intip apa aja kegiatan kita di saat santai..

1. Sepedahan
Malam hari adalah waktu yang tepat untuk main sepeda, karena adem. Rata-rata anak-anak di sini masing-masing punya sepeda. Maklum, Pamanukan ini termasuk wilayah pesisir, jadi kontur tanahnya cenderung rata. Kalau di Bandung, mungkin akan susah banget jalan-jalan pakai sepeda karena banyak tanjakan.

Saya pribadi lebih suka dibonceng di sepeda, karena kalau naik sendiri kurang seru. Partner boncengan saya adalah Ijal dengan sepeda warna merah jambu miliknya. Kadang juga saya dibonceng Echa pake sepedanya Ijal dan kalau yang lain mau bonceng saya, boleh kok. Sepeda Ijal ini meski apa adanya, tapi kuat banget. Karena di dudukan belakang gak ada joknya, saya biasa pakai bantal boneka sebagai alas duduk. Ya lumayan lah, daripada sakit bokong.

Sesekali juga kita pawai pakai sepeda sama anak-anak lain. Mereka biasanya antusias banget kalau teteh-tetehnya udah ngajakin sepedahan. Hihi.
 




2. Futsal
Kalau ciwi-ciwinya sibuk sepedahan sama anak-anak, cowo-cowonya sibuk bakal lemak dengan olahraga futsal. Gak setiap hari sih, tapi lumayan untuk merekatkan tali kekeluargaan bersama bapak-bapak di Pamanukan.



3. Buka Puasa Bersama Guru-Guru SDN Ekasari
Alhamdulillah, kesempatan juga buka puasa di luar posko. Kita diundang buka puasa bersama di sebuah rumah makan di Pamanukan bareng guru-guru di SDN Ekasari. Guru-guru di sini baik-baik semua. Biasanya sore hari kita sudah menyingsingkan lengan baju untuk masak dan bikin tajil, sekarang kita duduk manis menunggu pesanan makanan. Ihiy. Terima kasih Paaak, Buuuk...




  
4. PANTAI!!!
Ini hal yang saya tunggu-tunggu selama di Pamanukan: jalan-jalan. Saya tahu kalau Pamanukan ini wilayah pesisir yang tentunya punya pantai, tapi saya juga tahu kalau pantai di utara Jawa itu gak sebagus di selatan dan gak terlalu dimanfaatkan jadi objek wisata.

Hari itu, entah ada angin apa bapak-bapak di Pangasinan mau ngajak kita, anak-anak KKN, untuk main ke pantai. Dengan menempuh perjalanan kira-kira satu jam, melewati perkampungan dan perkebunan bakau, tibalah kita di sungai. Sungai? Di sungai ini banyak perahu-perahu kayu yang salah satunya akan kita naiki.

Ternyata sungai ini adalah hilir yang membawa air bermuara ke laut. Gilak! ini pertama kalinya saya melintasi muara sungai. Hutan bakaunya indah banget. Laut lepas juga keren, walau butek.

Kita bingung juga nih, mau dibawa ke mana ya? Tak disangka, tak dinyana, ternyata ada sebuah pulau pasir putih kecil di tengah lautan (gak terlalu tengah juga sih). Kayaknya pulau ini timbul hanya saat air laut lagi surut.

Sumpah ini baguuuusss banget. Kita berasa di pulau antah berantah. Sayang, waktu itu kita gak bisa bawa ponsel karena takut jatuh ke air. Semua ponsel dikumpulkan di rumah warga. Jadi gak bisa foto-foto deh (foto di bawah diambil dari kamera Pak RT).

Ada yang mandi-mandi di air, ada yang ngambilin kerang laut, sementara saya dan ciwi-ciwi main-main pasir sampai nemu ubur-ubur segala Sayang kita di sini gak lama-lama. Setelah 30 menit yang berharga, kita kembali ke kapal untuk pulang. Bye bye nowhere island ~~

Sesampainya di posko, kita dapat kiriman kerang laut rebus dari bapak-bapak Pangasinan. Hm, Yummy! Terima kasih bapak-bapaak..


pic: personal documentation

Comments

Popular posts from this blog

Kerajian Tangan Tas Sedotan

Main di Kebun Teh Puncak

"Karma Dalem Boncel"